Kanakuri tidak memberi tahu petugas pertandingan jika ia tidak menyelesaikan pertandingan dan diam-diam kembali ke Jepang. Ia sempat diolok-olok oleh orang Swedia karena kepulangannya itu.
Balas jasa untuk negara
Begitu kembali ke negaranya, Kanakuri memperbarui pelatihannya, bertekad untuk menjunjung tinggi nama dan kehormatan bangsanya.
Sang Atlet berbagi pengalamannya dengan anak muda lainnya dan mendorong mereka untuk mulai lari jarak jauh. Selain itu, ia mulai merekrut dan melatih atlet wanita.
Baca Juga: Louis Zamperini: Atlet Olimpiade, Selamat dari Perang dan Penyiksaan
Baca Juga: Mengapa Jimmy Carter Memerintahkan AS untuk Memboikot Olimpiade 1980?
Baca Juga: Selain untuk Kesehatan Mental, Ini Manfaat Lain Dari Lari Maraton
Kanakuri juga mengajari anak-anak tunanetra cara berlari dengan meminta mereka memegang seutas benang. Dia menciptakan perlombaan estafet jarak jauh bertingkat yang dikenal sebagai Ekiden, yang masih sangat disukai di Jepang.
Kanakuri bangkit dan terus mewakili Jepang di Olimpiade. Pria yang sempat putus asa itu berkompetisi di Olimpiade Musim Panas 1920 diadakan di Antwerpen, Belgia. Di sana, Kanakuri menyelesaikan lomba maraton dalam 2 jam, 48 menit dan 45,4 detik dan menempati posisi ke-16. Pada Olimpiade Musim Panas 1924, Kanakuri ikut belomba tetapi gagal menyelesaikannya.
Maraton terpanjang
Sekitar peringatan 50 tahun Olimpiade 1912, kisah tentang pertandingan yang tidak selesai mulai mendapat perhatian.
Semakin banyak orang menjadi sadar akan pelari Jepang yang hilang itu. Ketika mengetahui jika sang legenda masih hidup dalam kondisi sehat di negaranya, mereka terkejut.
Pada tahun 1967, pejabat Swedia mengundang Kanakuri untuk kembali ke Stockholm. Saat itu ia sudah berusia 76 tahun. Ia diundang untuk menyelesaikan pertandingan yang dimulainya 54 tahun lalu.
Mereka mengadakan upacara, yang diliput secara besar-besaran oleh media Swedia. Ketika akhirnya melewati garis finis, waktunya diumumkan sebagai 54 tahun 8 bulan 6 hari 5 jam 32 menit 20,3 detik.
Seorang penyiar stadion berteriak, “Ini menjadi penutup semua acara dari Olimpiade Stockholm 1912!”
Lega bisa menyelesaikan pertandingan, Kanakuri berkomentar penuh canda, “Itu adalah pertandingan yang panjang. Sepanjang jalan, saya menikah, memiliki enam anak dan 10 cucu.”
Source | : | Amusing Planet |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR