"Di sini kami melaporkan theropoda baru, Natovenator polydontus gen. et sp. nov., dari Kapur Atas Mongolia," kata para peneliti.
Spesimen baru ini mencakup kerangka yang terawetkan dengan baik dengan beberapa tulang rusuk punggung yang diartikulasikan yang berorientasi posterolateral (anatomi) untuk merampingkan tubuh seperti pada burung penyelam.
Selain itu, poros tulang rusuk proksimal yang melengkung lebar mencerminkan tulang rusuk yang terkompresi seperti reptil air.
"Bentuk tubuhnya menunjukkan bahwa Natovenator adalah predator perenang yang berpotensi mampu berenang, dan tubuhnya yang ramping berevolusi secara mandiri dalam garis keturunan terpisah dari dinosaurus theropoda," peneliti menjelaskan.
Spesialisasi morfologisnya meliputi moncong dengan jaringan yang kompleks, susunan gigi yang cocok untuk menangkap mangsa dan leher yang sangat panjang mirip dengan reptil air yang dikenal saat ini.
Selain itu, tulang kaki depan yang rata dan proporsi jari tangan Halszkaraptor serupa dengan unggas saat ini yang menggunakan kaki depannya untuk berenang.
Sisa-sisa fosil Natovenator polydontus ditemukan dari Formasi Baruungoyot di Hermiin Tsav di Gurun Gobi Mongolia selatan. Spesimen tersebut adalah kerangka yang sebagian besar lengkap dan menampilkan tengkorak, tulang belakang, satu kaki depan, dan sisa-sisa dua kaki belakang.
Gurun Gobi di Mongolia adalah sumber dinosaurus theropoda non-unggas yang memberikan bukti penting untuk perilaku mengeram, keberadaan pygostyles (ekor), dan omnivor raksasa berlengan panjang.
Analisis hubungan evolusioner antara Natovenator polydontus dan dinosaurus theropoda lainnya menunjukkan bahwa ia berkerabat dekat dengan halszkaraptorines, sekelompok theropoda non-unggas yang menurut penelitian sebelumnya mungkin telah memiliki kemampuan adaptasi untuk gaya hidup semiakuatik.
“Sejak vertebrata darat muncul, banyak kelompok berbeda telah beradaptasi secara sekunder dengan lingkungan perairan,” kata ahli paleontologi.
“Dinosaurus sangat aneh dalam hal ini karena hanya dinosaurus unggas yang dikenal dengan berbagai bentuk akuatik, termasuk clade yang telah punah.”
"Desain tubuh Natovenator polydontus memperjelas bahwa beberapa dinosaurus non-unggas kembali ke air."
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Source | : | Sci News,Communications Biology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR