Nationalgeographic.co.id—Benteng London telah menyaksikan banyak peristiwa menakutkan. sejumlah rentetan peristiwa mengerikan bersemayam di antara tembok benteng menara yang dingin.
Salah satunya adalah kisah hilangnya dua pangeran yang dibunuh di sini. Kurang dari sebulan setelah naik tahta, Raja Edward V dan adik laki-lakinya menghilang begitu saja. Mereka tidak pernah terlihat lagi dan diduga dibunuh secara diam-diam.
"Menara London merupakan bangunan bersejarah yang sangat tua di Inggris, memiliki ketenaran yang mungkin hanya dimiliki oleh Bastille," tulis Andrei Tapalaga kepada History of Yesterday.
Ia menulis dalam sebuah artikel berjudul "The Secrets Within the Tower of London: A building that had seen centuries of historical events" yang diterbitkan pada 29 November 2022.
Terletak di tepi utara Sungai Thames, benteng ini berfungsi sebagai tempat tinggal kerajaan bagi banyak Raja Inggris. Saat ini, ia adalah salah satu monumen bersejarah paling terkenal di Inggris Raya.
Pada saat yang sama, menjadi museum bergengsi. Menara khusus abad ke-11 ini didirikan oleh Adipati Normandia, yang kemudian menjadi Raja Inggris, yang dikenal sebagai William Sang Penakluk.
Dia adalah salah satu orang pertama yang memahami peran dan kebutuhan membangun kastel pertahanan, sehingga dibangunlah Menara London. Selama berabad-abad, benteng tersebut telah mengalami beberapa perubahan.
Menurut data sejarah, raja Inggris berikutnya memerintahkan benteng untuk dikapur dan diberi nama "Menara Putih London" atau "Menara Putih". Ruang bawah tanahnya menyimpan banyak cerita dan takdir tragis lainnya.
Sebagaimana sudah disebutkan, kisah dua bersaudara yang masih belia menjadi kisah tragis yang paling misterius. Dikisahkan bahwa "Edward V dan saudaranya terakhir kali terlihat bermain di halaman Menara London," imbuhnya.
Baca Juga: Kisah Misterius di Balik Temuan Kerangka Pangeran di Menara London
Baca Juga: Nilai Fantastis Sebuah Temuan Emas Berbentuk Buku Mungil Abad Ke-15
Baca Juga: Kisah Tragis Lady Jane Grey, Ratu Inggris yang Hanya Berkuasa 9 Hari
Setelahnya, mereka semakin jarang dikeluarkan di halaman kastel, lalu lama kelamaan menghilang selamanya. Dikabarkan bahwa para pangeran sudah tidak lagi hidup. Sesaat sebelum hilangnya para pangeran, seorang diplomat Prancis telah memperingatkan tentang bahaya tersebut.
Kematian Edward IV adalah salah satu bukti betapa kejinya oknum yang akan menghabisi keluarga kerajaan itu. Pasti sesuatu yang buruk juga akan menimpa kepada kedua pangeran kerajaan itu. Waktunya telah tiba, mereka menghilang secara misterius.
Burnonan terus dicari sampai akhirnya pelaku kejahatan berhasil ditemukan. Seorang pengurus kota, James Tyrrell, diumumkan sebagai tersangka pembunuhan. Dia dibawa ke pengadilan kemudian dijatuhi hukuman mati.
Sebelum kematiannya, karena penyiksaan, terdakwa akhirnya mengaku bahwa dia dan pembantunya membunuh anak-anak itu, menguburkan tubuh mereka di Menara London dan melemparkan tumpukan batu ke atasnya. Raja sendiri yang memerintahkannya untuk melakukannya.
Siapakah raja tega yang bertakhta kala itu? Raja yang keji itu diperkirakan antara raja Henry VII atau Richard III. Kebanyakan sejarawan meyakini bahwa pelakunya ialah Richard III.
Hampir tiga abad kemudian, pada tahun 1674, di bawah fondasi tangga dalam Menara Putih London, ditemukan peti kayu berisi kerangka dua anak. Diperkirakan merekalah dua putra mahkota kerajaan yang hilang. Segera temuan kerangka tulang belulang mereka dimakamkan kembali di Westminster Abbey.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR