Nationalgeographic.co.id—Para arkeolog menemukan bangunan berupa kedai kolonial abad ke-18 terbakar habis di Carolina timur. Namun yang membuat mereka tercengang, sebuah 'harta karun barang dagangan' terperangkap di bawah papan lantai yang hangus, dan banyak artefak mengisyaratkan penggunaan bangunan itu sebagai rumah bordil.
Rumah bordil merupakan tempat yang digunakan untuk bertransaksi pelacuran atau prostitusi. Dalam hal ini, para pekerja seks komersial bisa bertemu dan berhubungan seks dengan pelanggan mereka.
Di beberapa negara, rumah bordil bisa beroprasi secara legal. Pada zaman kuno, rumah bordil marak terjadi. Bahkan di Romawi kuno, transaksi di rumah bordil menggunakan koin seks yang diberi nama Sprintia. Orang Romawi kuno menggunakan alat transaksi berupa koin bergambar seks sebagai menu atau tindakan seksual yang diinginkan di rumah bordil. Dalam koin tersebut lebih banyak menggambarkan hubungan seks antara laki-laki dan perempuan, daripada hubungan jenis kelamin yang sama. Penggunaan koin antara pembeli dan penjual karena menjaga tingkat privasi. Hal ini menjadi penting apalagi bagi mereka yang memiliki status tinggi.
Dr. Charles Ewen, yang memimpin penggalian dengan tim mahasiswa dari East Carolina University, menemukan bahwa kebakaran tahun 1760-an telah menyebabkan dinding kedai runtuh ke lantai, secara efektif menyegel ruang perayapan seperti kapsul waktu.
Di antara harta karun yang ditemukan di bawah fondasi kedai minuman kolonial adalah kumpulan "peralatan besi tak dikenal", di samping pipa rokok yang tidak terpakai, keran kuningan dari tong anggur, dan mug serta piala yang dihancurkan.
Beberapa bidal, pin lurus, dan pengencang pakaian milik wanita ditemukan dan juga setengah sen Irlandia yang berasal dari tahun 1766, yang memberi tim arkeologi gambaran kapan kedai itu terakhir berfungsi.
Pencarian Harta Karun di Kedai Kolonial
Catatan tanah menunjukkan bahwa kedai itu dibangun pada pertengahan abad ke-18 oleh pelaut Edward Scott dan "beroperasi selama 30 tahun sebelum dihancurkan oleh apa yang diyakini sebagai kebakaran yang tidak disengaja".
Kedai abad ke-18 ditemukan kembali tahun lalu dengan radar penembus tanah dan berukuran sekitar 4,57 kali 7,62 meter, dan lapisan artefak ditemukan sekitar 1,52 meter di bawah permukaan.
Harta karun terbesar bisa dibilang adalah bangunan itu sendiri, yang setelah kebakaran dihilangkan di semua peta Kota Brunswick berikutnya, yang dengan sendirinya, menurut entri di Situs Bersejarah Carolina Utara, "dihancurkan oleh pasukan Inggris pada tahun 1776 dan tidak pernah dibangun kembali".
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR