Di masa itu, orang Mesir kuno menempatkan sejumlah bangunan tiruan di kompleks tersebut. "Itu termasuk serangkaian kuil di tenggara serta paviliun utara dan selatan di sisi timur piramida," tambah Jarus. Struktur tersebut digunakan untuk keperluan ritual.
Di sisi tenggara kompleks, di sebelah kuil tiruan, terdapat sebuah halaman tempat raja merayakan festival ulang tahun Heb-Sed. “Mungkin tujuannya agar raja dapat merayakannya di akhirat,” ujar Jarus.
Di ujung selatan kompleks terdapat makam selatan yang penuh teka-teki dengan sebuah kuil. Ini berisi serangkaian terowongan yang mirip dengan bagian bawah piramida.
Baca Juga: Orang Miskin di Mesir Kuno Rela Abdikan Diri Jadi Budak Kuil
Baca Juga: Ajaib! Bagaimana Piramida-piramida Mesir Bisa Dibangun Saling Sejajar?
Baca Juga: Catatan Rahasia Isaac Newton tentang Piramida dan Prediksi Hari Kiamat
"Satu ruangan di makam selatan memiliki panel batu kapur berukir yang dipasang di dinding yang menggambarkan Firaun menjalankan pertarungan heb-sed," tulis Aidan Dodson di buku The Tomb in Ancient Egypt. Festival heb-sed dilaksanakan untuk merayakan gelar raja. Selama festival, raja akan berlari mengelilingi area terbuka.
Kompleks ini dikelilingi oleh parit kering dengan kedalaman bervariasi dan lebar sekitar 40 m. Sebuah survei mengungkapkan bahwa parit tersebut berfungsi sebagai tambang untuk bahan yang digunakan untuk pembangunan piramida.
Siapa yang dimakamkan di piramida Djoser?
Di bawah piramida berundak terdapat deretan terowongan dan bilik yang membingungkan. Di tengahnya terdapat lubang sedalam 28 m yang berisi ruang pemakaman Raja Djoser. Mumi Raja Djoser hilang, tetapi pekerjaan konservasi di ruang pemakaman mengungkapkan 32 fragmen sarkofagus granit raja. Dari sisa-sisa, para arkeolog memperkirakan bahwa sarkofagus raja awalnya memiliki berat 1,6 metrik ton.
Mengapa makam Firaun Djoser dibuat berundak-undak?
Di masa lalu, Firaun dimakamkan di makam mastaba yang lebih kecil. “Makam seperti itu bisa dijangkau perampok dengan menggali dari atas,” tulis Reg Clark dalam bukunya Securing Eternity: Ancient Egyptian Tomb Protection from Prehistory to the Pyramids.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR