Nationalgeographic.co.id—Penduduk di rumah miskin di Massachusetts, para penghuninya berseliweran seperti binatang yang tak diurus. Ketika mereka tidur di dipan besi asrama raksasa, tikus berlarian di antara tempat tidur.
Sepanjang abad ke-19 dan awal abad ke-20, rumah-rumah miskin menjadi kenyataan bagi masyarakat yang paling rentan dalam kondisi ekonominya.
"Rumah miskin itu juga mengungkap stigma dan rasa malu yang muncul dari masyarakat kepada mereka yang tidak mampu menghidupi diri sendiri," tulis Erin Blakemore kepada History.
Ia menulisnya dalam artikel berjudul "Poorhouses Were Designed to Punish People for Their Poverty" yang diterbitkan pada 29 Agustus 2018. Konsep rumah miskin ini berasal dari Inggris pada abad ke-17.
Kota di Inggris menjadi tempat untuk merawat orang miskin di sana. Di dalamnya dibuat perbedaan antara orang yang sudah tua dan tidak mampu merawat diri mereka sendiri hingga yang berbadan sehat.
Orang yang mampu bekerja diharapkan melakukan pekerjaannya agar tidak menganggur dan jatuh miskin—dan bisa dipenjara jika menolak. Orang yang berada dalam kondisi produktif akan ditempatkan dalam "rumah kerja."
Dalam rumah miskin, fasilitas yang disediakan dirancang sesederhana mungkin untuk membuat kemiskinan tampak semakin tidak menarik. Di fasilitas ini, orang miskin makan makanan tidak enak, tidur dalam keadaan berdesak-desakan, sering kali tidak sehat.
Sedangkan di dalam rumah kerja, mereka dipekerjakan untuk memecahkan batu, menghancurkan tulang, memintal kain, atau melakukan pekerjaan rumah tangga, di antara pekerjaan lainnya.
Baca Juga: Bantuan Tunai Orang Kaya ke Orang Miskin Bisa Tingkatkan Kebahagiaan
Baca Juga: Begini Perbedaan Mumifikasi Mesir Kuno Bagi Orang Kaya vs Miskin
Baca Juga: Nestapa Pria Miskin di Tiongkok Kuno, Dikebiri demi Jadi Kasim
Di Amerika Serikat, gagasan tentang "rumah miskin" dan "rumah kerja" beremigrasi bersama dengan para penjajah Inggris.
Pada tahun 1660, di Boston pemerintah kolonial Inggris membangun rumah kerja pertamanya—sebuah bangunan bata yang ditujukan untuk "orang-orang yang tidak bermoral dan gelandangan".
Orang miskin Massachusetts memiliki lebih dari sekadar rumah kerja untuk ditakuti: Kota juga dapat membuang orang miskin atau bahkan melelang mereka ke penawar terendah untuk dijadikan pekerja kasar.
"Peringatan" memungkinkan kota untuk mengasingkan pendatang baru yang miskin atau menjelaskan bahwa mereka tidak bersedia membayar untuk mendukung mereka.
Sistem vendue memungkinkan kota untuk melelang individu miskin kepada penawar swasta. Individu yang membeli orang miskin itu kemudian mempekerjakan mereka dengan imbalan penggantian biaya untuk memberi pakaian dan memberi makan mereka.
Kadang-kadang, orang memiliki pilihan lain—meminta bantuan kepada Pengawas Kaum Miskin, seorang pejabat kota. Dalam beberapa kasus, pengawas akan memberi mereka makanan, pakaian, atau kayu bakar yang disponsori kota.
Menurut Shannon Quinn kepada History Collection dalam artikelnya berjudul "It Doesn’t Get Harder than the Lives of the Poorest People in History" (2022) menyebut bahwa rumah miskin dirancang sebagai sejenis hukuman bagi si miskin.
Idenya adalah jika rumah miskin benar-benar buruk, itu akan memotivasi orang untuk mencari pekerjaan dan tetap berada di luar rumah kerja. Tentu saja, banyak orang yang tidak punya pilihan selain tinggal di sana.
Source | : | History,History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR