Nationalgeographic.co.id—Sebuah gereja Inggris abad ke-13, St. Botolph atau yang dikenal sebagai 'gereja iblis' dipertahankan oleh Gereja Inggris. Hal ini karena Gereja Inggris menjamin doa bersejarah akan menghentikan ritual ilmu hitam yang dilakukan di dalam gereja tersebut oleh para pemuja setan atau satanic.
Dilansir Ancient Origins, pemuja setan modern telah berulang kali membobol Gereja St. Botolph yang terdaftar sebagai Grade-I, Skidbrooke, di Lincolnshire di Inggris, untuk melakukan ritual dan ritus ilmu hitam.
Menurut sebuah artikel di The Telegraph, Martin Chapman, seorang petani setempat mengatakan para penyihir “menggorok leher binatang dan bermain dengan papan Ouija” di dalam gereja. Tapi sekarang, Gereja Inggris terlibat dengan situasi mengatakan "doa sebelumnya akan menghentikan situs menyerap energi jahat."
Surga Aktivitas Paranormal di 'Gereja Iblis'
Gereja St Botolph, Skidbrooke, terisolasi di tanah rawa Lincolnshire sekitar 11 km timur laut Louth. Berasal dari awal abad ke-13, arkade selatan dibangun sekitar tahun 1400 M dan memiliki tiang-tiang batu tebal di atas dasar setinggi beberapa kaki.
Menurut sebuah artikel tahun 2011 di Britain Express, Skidbrooke telah lama menjadi subjek publisitas lokal karena laporan berulang tentang aktivitas paranormal. Pengunjung melaporkan melihat sosok seperti biksu spektral, cahaya aneh dan mereka mengira telah mendengar suara badai dalam cuaca tenang, terutama di malam hari. Selanjutnya, gereja menjadi populer dengan kelompok pemuja setan pada tahun 1970-an dan 80-an ketika dijuluki 'gereja setan'.
Martin Chapman, seseorang yang dapat digambarkan sebagai pahlawan spiritual lokal, dia telah mengambil tanggung jawab untuk mengejar para pemuja setan. Dia telah bertugas untuk berkomunikasi langsung dengan para pemuja setan yang melakukan ritual di gereja. Ritual mereka seperti vandalisme termasuk simbol okultisme abad pertengahan yang digambar di dinding, batu nisan tua dan dihancurkan di kuburan sekitarnya. Darah dari ayam kurban telah disemprotkan ke seluruh dinding dan altar gereja tua Lincolnshire. Lalu, bagaimana mungkin hal ini masih terjadi sejak semuanya dimulai pada tahun 1970-an, lebih dari 40 tahun yang lalu?
Nampaknya pengasingan adalah inti masalahnya. Gereja abad pertengahan sengaja terletak di daerah terpencil yang sulit dijangkau, keterpencilan yang pada saat itu meningkatkan sifat spiritual bangunan. Namun saat ini dinamika lokasi tersebut membuat gereja rentan terhadap serangan. Selain itu, dibiarkan kosong karena tidak digunakan untuk ibadah Kristen selama 30 tahun.
Baca Juga: Kisah 1.000 Pelacur Dipekerjakan Hasilkan Uang Demi Membangun Gereja
Baca Juga: Gereja Anglikan, Jejak Orang-orang Inggris pada Zaman Bahari Jakarta
Baca Juga: Gereja Santa Maria de Fatima, Jejak Kediaman Sang Kapitan Tjioe
Baca Juga: Penemuan Gereja di Kota Kuno Priene, Turki Berusia 1.600 Tahun
Pada 2004, BBC mewawancarai Rector of Louth, Canon Stephen Holdaway, yang mengatakan pemuja setan menodai gereja dengan mengecat pilar-pilar hitam dan membuat pengorbanan hewan di sana, menandai batu dengan 'simbol setan hitam' dan meninggalkan sisa-sisa binatang mati.
Sampai hari ini, menurut Mr. Chapman, kelompok ‘penyihir serius’, yang kebanyakan wanita, membuat cincin dari lilin dan garam, membunuh ayam dan menghancurkan kuburan tanpa rasa takut. Tapi sekarang saatnya bagi para pemuja setan untuk mulai khawatir, karena ketika keadaan menjadi sulit, yang sulit juga terjadi.
Justine Allain Chapman, Diakon Agung Boston, mengatakan bahwa gereja akan baik-baik saja, karena berkat Tuhan lebih kuat daripada kutukan apa pun, dan terang lebih kuat daripada kegelapan.” Dia juga mengatakan, setelah berkonsultasi dengan anggota hierarki Gereja Inggris, “kesucian” jemaat sebelumnya akan melindungi struktur dari energi jahat karena mereka telah dipenuhi dengan doa orang-orang selama berabad-abad.”
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR