Baca Juga: Kisah Perbudakan Rasis di Perkebunan Medan Pada Era Penjajahan Belanda
Memasuki bulan Desember 1851, Tubman tercatat memandu 11 budak buronan tak dikenal, ke utara. Ada bukti yang menunjukkan bahwa Tubman dan 11 kelompoknya itu singgah di rumah tokoh abolisionis terkenal dan mantan budak, Frederick Douglass.
Dalam otobiografi ketiganya, Douglass menulis: "Pada suatu kesempatan saya memiliki sebelas buronan pada saat yang sama di bawah atap saya, dan mereka harus tetap bersama saya sampai saya dapat mengumpulkan cukup uang untuk membawa mereka ke Kanada."
Douglass dan Tubman sangat mengagumi satu sama lain karena mereka berdua berjuang melawan perbudakan. Ini terbukti dari perjuangan Tubman selama 11 tahun menyelamatkan para budak buronan.
Tubman berulang kali kembali ke Pantai Timur Maryland untuk menyelamatkan sekitar 70 budak dalam sekitar 13 ekspedisi, termasuk saudara laki-lakinya yang lain, Henry, Ben, dan Robert.
Dia juga memberikan instruksi khusus kepada 50 hingga 60 buronan tambahan yang melarikan diri ke utara. Terlepas dari upaya pembebasan budak dari para pemiliknya, dan membawa mereka ke tempat aman, Tubman dan para budak buronan yang dia bantu tidak pernah ditangkap.
Berkat usahanya dan keberaniannya mengambil langkah berisiko, dia dijuluki "Nabi Musa", merujuk pada nabi dalam Al-Qur'an yang memimpin bangsanya menuju kebebasan dari belenggu Firaun.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR