Sementara, Milutin Milanković yang dimaksud Tifa adalah ahli matematika dan astrofisika Serbia. Dia memang menyebutkan bahwa dunia menghangat dan mendingin karena siklus 100.000 tahun. Namun, itu disebabkan karena adanya perubahan posisi matahari.
Baca Juga: Bukan Cuma Siklus Alami, Manusia Memang Penyebab Perubahan Iklim
Baca Juga: Bukan Besok atau Lusa, Dampak Perubahan Iklim Terjadi Hari Ini!
Baca Juga: Cara Sederhana yang Bisa Anda Lakukan untuk Memerangi Perubahan Iklim
Baca Juga: Beruang Kutub dan Perubahan Iklim: Seputar Kabar Hoaks dan Faktanya
Alison George, editor NewScientist dan peneliti British Antarctic Survey menulis di The Guardian, "argumen 'pendinginan (global)' didukung oleh pengukuran suhu dari belahan bumi utara yang menunjukkan tren pendinginan dari tahun 40-an hingga 70-an. Berbekal pembacaan suhu selama 100 tahun dari seluruh dunia, ilmuwan iklim tahun 70-an mencoba memperkirakan seberapa panas dunia di masa depan."
Namun, bukan berarti perubahan iklim tidak ada. Sebab, George menjelaskan, siklus Milanković mengesampingkan pengaruh manusia. Efek karbon yang dihasilkan manusia justru mengesampingkan efek pendinginan terkait orbit selama beberapa ratus tahun ke depan.
Selain itu, para ilmuwan menyadari bahwa argumen pendinginan global tidak memasukkan suhu bumi selatan dalam model pada 1970-an, ungkap George.
Ahli iklim Rusia Mikhail Budyko juga mengamati tren pendinginan global selama dekade. Lalu, pada tahun 1967, dia menyadari bahwa tren pendinginan akan segera beralih ke pemanasan karena meningkatnya emisi karbon dioksida manusia.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR