David Polly, ahli paleontologi di Indiana University Bloomington, setuju. "Ketiadaan kucing tidak bisa dijelaskan dengan tidak adanya catatan fosil," katanya. Namun, Polly percaya mungkin ada penjelasan yang lebih mungkin, dan itu didukung oleh Meloro.
"Pengecualian kucing dari Amerika Utara, pada tingkat tertentu, hanyalah sebuah kebetulan yang melibatkan kepunahan satu kelompok mirip kucing dan ketidakmampuan kelompok lain untuk masuk ke Amerika Utara," kata Polly kepada Live Science.
Dengan kata lain, "celah" itu mungkin nyata.
Sebelum celah kucing, jelas Meloro, ada tiga keluarga taksonomi kucing, yaitu Nimravidae, Barbourofelidae dan Felidae, semuanya termasuk dalam ordo taksonomi karnivora.
Nimravidae, umumnya dikenal sebagai "kucing bertaring tajam palsu", dan karnivora mirip kucing Barbourofelidae, keduanya sekarang sudah punah, memiliki ciri yang mirip dengan kucing domestik modern.
Meskipun secara biologis mirip, mereka tidak berhubungan langsung dengan kucing masa kini. Felidae, di sisi lain, menurut Polly adalah 'kucing sejati'.
"adalah kucing yang berkerabat dekat atau nenek moyang dengan kucing hidup, termasuk kucing, singa, harimau, dan serval," katanya.
Ketiga kelompok taksonomi ini, meskipun memiliki penampilan dan susunan genetik yang mirip, tidak semuanya hidup di wilayah yang sama pada waktu yang sama. Poin ini, menurut Meloro dan Polly, sangat penting untuk memahami celah kucing.
"Di Amerika Utara, Nimravidae dapat ditemukan selama Oligosen dan hingga 28,7 juta tahun lalu, jadi mereka tampaknya menghilang tepat sebelum celah kucing," kata Meloro.
"Barbourofelidae, sementara itu, tiba di Amerika Utara setelah celah kucing, dengan anggota genus Barbourofelis muncul antara 11,5 dan 9,8 juta tahun yang lalu."
Kematian nimravids, menurut Polly, "mendefinisikan awal dari celah kucing."
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR