“Beberapa titanosaurus dianggap sebagai hewan terestrial paling masif yang diketahui dengan bobot mencapai 70 ton dan ukuran panjang sekitar 37 m.”
Colossosauria, lanjutnya, terdiri dari sebagian besar titanosaurus raksasa seperti Argentinosaurus, Notocolossus, Patagotitan, dan Puertasaurus.
Spesimen Chucarosaurus diripienda ditemukan pada lapisan Cretaceous Akhir dari Formasi Huincul di Cekungan Neuquén, provinsi Rio Negro, timur laut Patagonia.
“Ini termasuk elemen apendikular dan relatif ramping, dengan panjang total femoralis sekitar 1,9 m,” kata ahli paleontologi.
“Meskipun merupakan wilayah sampel yang baik, hingga saat ini, Colososaurus raksasa tidak diketahui dalam endapan Mesozoikum dari provinsi Río Negro.”
Baca Juga: Fosil Spesies Baru Dinosaurus Paruh Bebek Ditemukan di Texas
Baca Juga: Jutaan Tahun Lalu Burung Predator Raksasa Pernah Meneror Bumi
Baca Juga: Ahli Paleontologi Menemukan Fosil Theropoda Pertama di Patagonia Chili
Baca Juga: Mengapa di Bumi Ini Tak Ada Hewan Raksasa Lagi Seperti Dulu?
Menurutnya, Chucarosaurus diripienda menunjukkan kombinasi unik dari karakter yang menunjukkan bahwa tulang apendikular seperti tulang paha, iskium dan tibia.
Hal itu menunjukkan variasi morfologis yang luar biasa, lebih besar dari yang dijelaskan sebelumnya, dan secara morfologis informatif sebagai sumber data filogenetik.
Itu merupakan studi tentang sejarah evolusi dan hubungan di antara atau di dalam kelompok organisme. Data tersebut berfokus pada sifat-sifat yang dapat diwariskan yang diamati, seperti urutan DNA, urutan asam amino protein, atau morfologi.
“Analisis filogenetik berdasarkan klad menempatkan Chucarosaurus diripienda ditempatkan dengan baik di dalam klad Colossosauria, sebagai takson saudara dari Notocolossus plus (Lognkosauria)," katanya.
Source | : | Sci News,Cretaceous Research |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR