Lebih dari 70% kaisar Romawi meninggal karena sebab yang tidak wajar. Mereka dibunuh (37%), terbunuh dalam pertempuran (12%), dieksekusi (11%), dipaksa bunuh diri (8%), atau diracuni (3%). Seorang kaisar Romawi (Valerian) dieksekusi di penangkaran Persia.
Hanya ada dua kaisar yang mengundurkan diri secara sukarela. Pertama, kaisar Diokletianus (memerintah 284-305) rela menyerahkan tahtanya pada tahun 305. Namun, bahkan ia bunuh diri pada tahun 311 setelah melihat sistem pemerintahan bersama gagal.
Baca Juga: Sisi Lain Julius Caesar, Kaisar Romawi Kuno Punya Banyak Gundik
Baca Juga: Fakta Seputar Kehidupan Attila sang Hun, Musuh dan Mimpi Buruk Romawi
Baca Juga: Ditakuti Gajah, Pasukan Romawi Kuno Menggunakan Babi untuk Berperang
Baca Juga: Ilmuwan MIT Memecahkan Rahasia Beton Romawi yang Bertahan Ribuan Tahun
Kedua, Kaisar Vetranio (yang meninggal pada tahun 356) terpaksa turun tahta pada tahun 350. Dia menjalani enam tahun sisa hidupnya dengan damai.
Kaisar Romawi terkenal yang meninggal karena sebab alamiah, seperti Augustus, Vespasian, Trajan, Hadrian, dan Marcus Aurelius serta hanya sembilan belas kaisar Romawi lainnya yang meninggal karena sebab alamiah.
Ada yang mengatakan bahwa pekerjaan paling berbahaya dan berisiko di Romawi Kuno adalah menjadi seorang gladiator. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Para gladiator memiliki keuntungan untuk dapat menatap mata lawan mereka ke mana pun gerak musuh akan membunuhnya, maka ia telah siap. Sedangkan seorang Kaisar Romawi harus menghadapi musuh yang jauh lebih tersembunyi dan tidak terduga, kapan saja siap menikamnya.
Source | : | Medium |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR