Suatu hari, Magu diberi buah persik oleh salah satu kliennya, tetapi alih-alih membaginya dengan ayahnya, dia memberikannya kepada seorang wanita tua yang bahkan lebih miskin di jalan. Magu kemudian membuatkan wanita itu bubur dari lemarinya sendiri.
Sayangnya, Magu tidak dapat mengantarkan bubur tepat waktu karena ayahnya tiba di rumah dan menguncinya di kamar. Ketika dia akhirnya berhasil melarikan diri untuk melihat wanita tua itu, wanita itu telah pergi - satu-satunya yang tertinggal adalah batu persik.
Magu menanam batu itu dan merawatnya saat tumbuh menjadi pohon persik yang rindang, dan kemudian membagikan buahnya secara gratis kepada mereka yang membutuhkan.
Tak lama kemudian, buah persik Magu dikatakan dapat menyembuhkan. Sejak itu, Magu pun diabadikan sebagai dewi yang memiliki ramuan kehidupan.
Meskipun kisah ini hanyalah salah satu dari banyak kisah yang menghubungkan keberadaan Magu, ini mengungkapkan penekanan utama pemujaannya: yaitu, merawat yang sakit dan miskin serta mengolah alam.
Baca Juga: Asclepius, Dewa Pengobatan Yunani yang Mendapat Ilmu dari Ular
Baca Juga: Asclepius, Dewa Pengobatan Yunani Bisa Bangkitkan Orang Mati
Baca Juga: Sejarah Penggunaan Tinja untuk Pengobatan Medis dari Masa ke Masa
Di sini, penulis Tiongkok menggambarkan "ramuan kehidupan" -nya sebagai buah persik, dibuktikan lebih jauh dengan simbol Magu awal dalam seni Tiongkok awal, tetapi ganja juga terkait erat dengan kemampuan penyembuhannya - meskipun pada tingkat spiritual daripada fisik.
Catatan praktik Tao telah mencantumkan konsumsi biji rami sebagai perlindungan dari kerasukan setan dan meningkatkan "Pandangan Kedua", sementara membakar bijinya berkaitan dengan ritual pemurnian. Sering kali, Magu-lah yang dipanggil pada saat-saat ini, dan dia dikaitkan dengan tengara Tao Gunung Tai karena pertumbuhan tanamannya yang tinggi.
Menurut sejarawan dan ahli sinologi Joseph Needham, “Magu adalah dewi Gunung Tai yang suci di provinsi Shandong, tempat rami harus dikumpulkan pada hari ketujuh bulan ketujuh [kalender lunar], hari perjamuan di komunitas Tao”.
Memiliki seorang dewi yang kemampuan penyembuhannya secara khusus terkait dengan ganja bukanlah hal yang aneh seperti yang terdengar oleh orang Barat. Kemungkinan bahwa ganja pertama kali dibudidayakan di Tiongkok kuno sangatlah kuat, karena referensi sejarah yang paling awal ditemukan dari wilayah tersebut.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR