“Alternatifnya, Protospinax annectans bisa jadi merupakan hiu yang sangat primitif, nenek moyang pari dan hiu, atau nenek moyang kelompok hiu tertentu, Galeomorphii, yang termasuk hiu putih besar saat ini.”
Para penulis kemudian merekonstruksi silsilah keluarga hiu dan pari yang masih ada menggunakan data genetik (DNA mitokondria) dan kelompok fosil yang disematkan menggunakan data morfologi.
Hasilnya mengejutkan, Protospinax annectans bukanlah mata rantai yang hilang atau ikan pari atau hiu primitif, melainkan hiu yang sangat berevolusi.
Baca Juga: Spesies Baru Hiu Purba Ditemukan di Inggris, Hidup 150 Juta Tahun Lalu
Baca Juga: Fakta-fakta Megalodon, Hiu Purba Raksasa yang Hidup Jutaan Tahun Lalu
Baca Juga: Terungkap, Alasan di Balik Punahnya Hiu Purba Raksasa Megalodon
Baca Juga: Fakta-fakta Megalodon, Hiu Purba Raksasa yang Hidup Jutaan Tahun Lalu
“Kita cenderung menganggap evolusi seperti sistem hierarkis seperti tangga, di mana kelompok yang lebih tua berada di dasar, sedangkan manusia, sebagai spesies yang sangat muda dalam sejarah Bumi, berada di atas,” kata Jambura.
"Sebenarnya, bagaimanapun, evolusi tidak pernah berhenti bahkan untuk perwakilan primitif ini, tetapi mereka terus berevolusi hari demi hari melalui perubahan DNA mereka, seperti yang kita lakukan."
“Ini adalah satu-satunya cara mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan bertahan hingga hari ini.”
Meskipun ikan bertulang rawan sebagai kelompok bertahan hingga hari ini, sebagian besar spesies menghilang selama evolusinya, termasuk Protospinax annectans.
“Mengapa Protospinax annectans punah di batas Jura-Cretaceous sekitar 145 juta tahun yang lalu dan mengapa tidak ada spesies hiu yang sebanding saat ini, sedangkan ikan pari yang beradaptasi secara ekologis relatif tidak berubah hingga hari ini, tetap menjadi misteri hingga saat ini," katanya.
Source | : | Sci News,Diversity Journal |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR