Dari laboratorium hingga eksperimen bersama
Belum pernah sebelumnya komunitas ikan dipelajari dalam rangkaian eksperimen seluruh danau berskala besar yang melibatkan banyak klub pemancing dan praktisi lainnya.
“Berbeda dengan penelitian di laboratorium, eksperimen lapangan yang mempertimbangkan variasi ekosistem alami serta interaksi ekologi dan sosial memungkinkan untuk mendapatkan bukti kuat tentang efektivitas tindakan pengelolaan,” jelas Thomas Klefoth, profesor di Hochschule Bremen dan salah satu inisiator dari proyek.
“Memasukkan beberapa danau bekas galian dalam percobaan hanya mungkin dilakukan melalui kerja sama yang erat antara penelitian dan praktik," kata pemimpin studi Robert Arlinghaus, Profesor Manajemen Perikanan Integratif di HU dan IGB.
Baca Juga: Para Jagawana Samosir Membingkai Budaya Kaldera Toba
Baca Juga: Ragam Cerita Legenda dari Danau di Indonesia yang Turun-Temurun
Baca Juga: Mengapa Kita Waspada Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem Danau?
Baca Juga: Sibandang, Jejak Sisingamangaraja dan Emilio Modigliani di Selatan Toba
"Pendekatan transdisipliner berkontribusi pada pemikiran ulang stok ikan dan memupuk penerimaan alternatif pengelolaan berbasis ekosistem yang lebih berkelanjutan."
Pesan utama dari studi ini adalah, menyoroti dua pesan utama yang relevan di luar danau bekas galian ke ekosistem perairan lainnya juga.
Kemudian, memulihkan proses ekologi memiliki dampak yang lebih berkelanjutan pada komunitas dan spesies daripada tindakan konservasi yang berfokus pada spesies.
Selain itu, konservasi keanekaragaman hayati air tawar paling efektif ketika kelompok pengguna, seperti klub pemancing, bertanggung jawab dan didukung dalam upaya mereka oleh otoritas, asosiasi, dan ilmu pengetahuan.
Pendekatan ini memungkinkan rekonsiliasi konservasi dan pemanfaatan, karena baik spesies maupun perikanan mendapat manfaat dari pengelolaan berbasis ekosistem.
Hasil studi tersebut telah dijelaskan di jurnal Science dengan judul "Ecosystem-based management outperforms species-focused stocking for enhancing fish populations."
Source | : | Science,EurekAlert! |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR