Organisme aneh ini, yang ditemukan di Devonian—dan kemudian Silur—sedimen memiliki karakteristik alga dan jamur yang sebelumnya sulit ditempatkan di kategori mana pun. Temuan baru menunjukkan bahwa mereka tidak mungkin lumut atau jamur.
Baca Juga: Fosil Cangkang Telur Mengungkap Evolusi Burung Gajah Madagaskar
Baca Juga: Dunia Hewan: Temuan Fosil Ini Mengubah Sejarah Asal-usul Kadal Modern
Baca Juga: Tengkorak Manusia Purba Berusia 1 Juta Tahun Ditemukan di Tiongkok
"Kami telah menunjukkan bagaimana metode non-invasif yang cepat dapat digunakan untuk membedakan antara bentuk kehidupan yang berbeda, dan ini membuka jendela unik tentang keragaman kehidupan awal di Bumi," tutur Dr Sean McMahon, dari Sekolah Fisika dan Astronomi Universitas Edinburgh dan Sekolah GeoSciences.
Tim memasukkan data mereka ke dalam algoritma mesin pembelajaran yang mampu mengklasifikasikan berbagai organisme, memberikan potensi untuk menyortir kumpulan data lain dari batuan pembawa fosil lainnya.
Hasil studi ini telah dipublikasikan 13 Maret 2023 di jurnal Nature Communications dengan judul “Molecular fingerprints resolve affinities of Rhynie chert organic fossils.”
"Pekerjaan kami menyoroti kepentingan ilmiah yang unik dari beberapa warisan alam Skotlandia yang spektakuler dan memberi kami alat untuk mempelajari kehidupan dalam sisa-sisa yang lebih rumit dan ambigu," kata Dr Corentin Loron, tim Internasional Royal Society Newton dari Sekolah Fisika dan Astronomi Universitas Edinburgh.
“Pengembangan teknik analitik yang berkelanjutan memberikan jalan baru untuk menjelajahi masa lalu. Studi baru kami menyediakan satu cara lagi untuk mengintip lebih dalam ke catatan fosil,” kata Dr Nick Fraser, Keeper of Natural Sciences di National Museums Scotland. Ia percaya nilai koleksi museum untuk memahami dunia kita tidak boleh diremehkan.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR