Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan internasional melaporkan telah mendeteksi asam nikotinat yang juga dikenal sebagai vitamin B3 atau niasin dalam sampel asteroid Ryugu. Mereka juga menemukan urasil, salah satu dari empat nukleobasa dalam asam ribonukleat dalam ekstrak air asteroid itu.
Hasil temuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications dengan judul "Uracil in the carbonaceous asteroid (162173) Ryugu."
Temuan ini sangat menunjukkan kemunginan bahwa molekul prebiotik seperti itu umumnya terbentuk di asteroid berkarbon termasuk Ryugu dan dikirim ke Bumi purba.
Seperti diketahui, Ryugu ditemukan pada Mei 1999 oleh para astronom dengan Lincoln Near-Earth Asteroid Research.
Juga dikenal sebagai 1999 JU3, asteroid ini berdiameter sekitar 900 m (0,56 mil) dan mengorbit Matahari pada jarak 0,96-1,41 unit astronomi sekali setiap 474 hari.
Hayabusa-2 JAXA, misi pengembalian sampel ke Ryugu, diluncurkan pada 3 Desember 2014 dan tiba di asteroid pada 27 Juni 2018.
Di sana, pesawat ruang angkasa mengerahkan penjelajah dan pendarat ke permukaan Ryugu, dan mengumpulkan sampel dari dekat permukaan.
Pada 6 Desember 2020, total 5,4 gram sampel murni dikembalikan ke Bumi dalam wadah sampel yang tertutup rapat di dalam kapsul re-entry.
“Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan nukleobasa dan vitamin dalam meteorit kaya karbon tertentu, tetapi selalu ada pertanyaan tentang kontaminasi oleh paparan lingkungan Bumi,” kata Yasuhiro Oba dari Hokkaido University.
“Karena Hayabusa-2 mengumpulkan dua sampel langsung dari asteroid Ryugu dan mengirimkannya ke Bumi dalam kapsul tertutup, kontaminasi dapat disingkirkan.”
Dalam penelitian baru, Oba dan rekannya mencari nukleobasa dan kelas lain dari molekul nitrogen dalam sampel Ryugu.
Source | : | Nature Communications,Hokkaido University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR