Al-Zahrawi juga menulis tentang hubungan antara kesehatan dan makanan. Bagian dari A l-Tasrif didedikasikan untuk membahas makanan apa yang harus dihindari, pemeliharaan pola makan yang sehat, dan penggunaan makanan sebagai bagian dari rencana perawatan.
Al-Tasrif: Dedikasi untuk Bedah Modern
Bagian dari Al-Tasrif yang dianggap paling berpengaruh oleh banyak orang adalah jilid ke-30. Volume ini didedikasikan untuk pembedahan, dan karena bagian karyanya inilah Al-Zahrawi dijuluki sebagai 'Bapak Bedah Modern.'
Antara lain, volume ini berisi penjelasan rinci untuk prosedur operasi tertentu, tentang 200 deskripsi dan ilustrasi instrumen bedah (gambar-gambar ini dikatakan sebagai yang paling awal dari jenisnya dalam sejarah), serta sejumlah inovasi yang banyak digunakan di ruang operasi.
Baca Juga: Suku Gokturk Dianggap Peletak Fondasi Kekaisaran Muslim Ottoman
Baca Juga: Diskriminasi Muslim di Bulgaria Akibat Traumatik Era Ottoman
Baca Juga: Jejak Mansa Musa: Muslim Kaya Mendirikan Masjid Lumpur yang Megah
Baca Juga: Gading Walrus Dalam Dunia Islam, Rusia, dan Ukraina Abad Pertengahan
Misalnya, Al-Zahrawi dikatakan sebagai ahli bedah pertama yang menggunakan usus kucing sebagai benang untuk jahitan bagian dalam. Bahan ini terbuat dari lapisan usus hewan, dan untuk waktu yang lama merupakan satu-satunya bahan yang bisa digunakan untuk menjahit dan masih diserap oleh tubuh manusia.
Penggunaan usus kucing untuk tujuan ini berarti tidak perlu operasi kedua untuk menghilangkan jahitan internal. Inovasi lain yang dikatakan pertama kali digunakan oleh Al-Zahrawi, dan kemudian menjadi praktik standar di bidang pembedahan, adalah penggunaan tinta untuk menandai sayatan pada pasien sebelum operasi.
Singkat kata, Al-Zahrawi telah banyak memberikan kontribusi penting dalam bidang kedokteran, khususnya dalam cabang ilmu bedah. Beberapa inovasi yang dipelopori oleh Al-Zahrawi masih digunakan sampai sekarang, atau digunakan dalam waktu yang sangat lama. Ini adalah bukti warisan abadi Al-Zahrawi, meskipun banyak dari kita mungkin tidak menyadarinya.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR