Kurang tidur kronis, ketika seseorang tidak tidur untuk waktu yang lama, sangat merusak sehingga tidak etis untuk menelitinya pada manusia, kata Avidon.
Baca Juga: Kisah Morpheus, Dewa Tidur dan Mimpi dalam Mitologi Yunani Kuno
Baca Juga: Tidur Berlebihan Tingkatkan Risiko Diabetes hingga Jantung Koroner
Baca Juga: Mengapa Setiap Hari Manusia Membutuhkan Tidur? Ini Kata Sains
Baca Juga: Kualitas Tidur Memengaruhi Suasana Hati dan Kemajuan Karier Wanita
Bahkan, katanya, hal itu bisa digunakan sebagai bentuk siksaan psikologis.
Meskipun kekurangan tidur yang berkepanjangan tidak dapat dipelajari, kami memiliki data tentang orang-orang dengan penyakit bawaan langka yang disebut fatal familial insomnia (FFI).
Pasien-pasien ini memiliki mutasi genetik yang menyebabkan protein abnormal menumpuk di otak dan semakin memperburuk tidur.
Tubuh mereka mulai memburuk dan akhirnya mati karena protein abnormal menumpuk dan merusak sel-sel otak mereka. Gangguan tersebut membunuh sebagian besar pasien dalam waktu rata-rata 18 bulan.
Pada hewan, sebuah penelitian dari tahun 1989 pada tikus menunjukkan bahwa hewan hanya bisa tidak tidur antara 11 dan 32 hari sebelum itu membunuh mereka.
Source | : | Live Science,SLEEP |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR