Nationalgeographic.co.id—Indonesia memiliki beragam kekayaan flora dan fauna yang tak perlu dipertanyakannya lagi. Berbagai spesies terbentang dari Barat hingga Timur Indonesia. Setiap daerah di Tanah Air ini memiliki hewan khasnya masing-masing. Namun, perburuan liar dan perubahan mengancam keberadannya. Untuk mengantisipasi punahnya hewan, pemerintah mengambil tindakan untuk membuat ekowisata.
Ekowisata ini dibuat bertujuan agar hewan tersebut tetap hidup di habitat aslinya. Kali ini, Nationalgeographic akan merangkum rekomendasi ekowisata di Indonesia berdasarkan hewan yang hampir punah, yaitu
Salah satu tempat ekowisata untuk orang utan yang paling terkenal adalah Taman Nasional Tanjung Puting di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Orang utan merupakan hewan endemik asal Kalimantan dan Sumatera. Saat ini, hewan berordo primata ini sudah mulai langka, namun Anda masih dapat melihatnya dengan mengunjungi taman nasional ini. Tak hanya orang utan, taman nasional ini juga menjadi habitat dari sembilan species primata lainnya.
Komodo mungkin sudah tak asing lagi didengar. Pasalhnya, reptil ini hanya ada di Nusa Tenggara tepatnya di Taman Nasional Komodo. Taman nasional ini terdiri dari tiga pulau yaitu Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Komodo. Berdasarkan data dari UNESCO, Pulau Komodo menjadi rumah 5.700 kadal raksasa ini. Untuk menuju ke Pulau Komodo, Anda dapat melalui Labuan Bajo dan dilanjutkan dengan kapal.
Tempat ini terletak di Provinsi Lampung dan Bengkulu. Tempat ini merupakan rumah bagi tiga jenis hewan, yaitu badak, gajah, dan harimau Sumatra. Populasi gajah yang ada di taman ini kurang dari 2.000 ekor, badak Sumatra kurang dari 300 ekor, dan harimau Sumatra kurang dari 400 ekor. Tak hanya hewan, taman ini juga memiliki tanaman langka yaitu Bunga Rafflesia.
Jika berbicara burung, kawasan timur Indonesia akan menyuguhkan keindahan burung yang luar biasa, sebut saja Cendrawasih asal Papua dan Burung Jalak dari Bali. Desa Liang Ndara dan Wae Sano terletak di Bentang Alam Mbeliling, Flores, Nusa Tenggara Timur. Ekowisata ini akan menyuguhkan 152 jenis burung, termasuk empat burung endemik Indonesia, yakni serindit flores, kehicap flores, gagak flores dan celepuk flores.
Untuk melihat kupu-kupu, tempat ini lah yang cocok. Terletak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Provinsi Sulawesi Selatan. Taman ini disebut juga sebagai kerajaan kupu-kupu. Pasalnya, terdapat 247 jenis kupu-kupu dan 25 jenisnya berhasil dikembangbiakan.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR