Nationalgeographic.co.id—Seekor hiu martil besar setinggi 14 kaki atau sekitar 4,2 meter ditemukan mati terdampat di pantai di Alabama, Amerika Serikat. Hiu tersebut dalam keadaan hamil besar dan mengandung puluhan ekor bayi yang belum sempat dilahirkan.
Setelah dilakukan nekropsi atau otopsi hewan, para peneliti menemukan 40 ekor bayi yang juga sudah mati. Tidak jelas apa yang menyebabkan hiu martil betina tersebut mati terdampat di pantai Alabama.
Martil betina besar (Sphyrna mokarran) itu ditemukan pada tanggal 20 April 2023 di perairan dangkal dekat Orange Beach.
Sekelompok orang yang lewat menarik raksasa tak bernyawa itu ke pantai. Mereka kemudian menghubungi tim sumber daya pesisir kota, yang menemukan mayatnya, tulis pejabat kota di postingan Facebook.
Hiu yang mati dalam kondisi baik sehingga para pejabat menghubungi peneliti di kelompok Ekologi Perikanan Laut Mississippi State University, yang melakukan nekropsi pada hiu keesokan harinya.
Tim menemukan bahwa martil membawa 40 calon anak, masing-masing panjangnya sekitar 1,5 kaki atau sekitar 0,4 m. Induk dan induknya kemungkinan besar sudah mati sebelum mereka terdampar, menurut pejabat kota.
"Meskipun sangat menyedihkan hiu (martil) itu mati," temuan tim dapat sangat membantu meningkatkan apa yang kita ketahui tentang reproduksi spesies ini, tulis pejabat kota.
Hiu martil besar terdaftar sebagai sangat terancam punah, menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Organisasi internasional tersebut merupakan badan yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam.
Tidak ada perkiraan yang jelas tentang berapa banyak hiu martil yang tersisa secara global, tetapi diyakini menurun dari tahun ke tahun.
Selama nekropsi, tim mengeluarkan dan memeriksa organ-organ utama, termasuk jantung, hati, kerongkongan, lambung, limpa, ginjal, dan pankreas induk hiu.
Tidak ada tanda-tanda trauma atau penyakit di salah satu bagian tubuh hiu martil tersebut, tulis perwakilan MFE di Facebook. Mereka juga mengirim sampel dari tulang belakang, jaringan otot, dan sirip hewan untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
Source | : | Live Science,Bournemouth Echo |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR