Li Bai memiliki kesan penampilannya yang luar biasa, tingkah lakunya anggun, dan puisi-puisinya brilian. Hal itu membuat banyak pendeta dan penyair menganggapnya sebagai reinkarnasi dari yang abadi.
Selama masa perjalanannya, dia juga mempraktikkan Taoisme, menikah dan memiliki anak, dan berteman dengan banyak orang, termasuk penyair cerdas lainnya, pejabat, hingga Taois kerajaan.
Sementara itu, ketika mengunjungi seorang teman, dia menyelamatkan seorang prajurit muda dari eksekusi. Dia percaya bahwa pemuda ini pemberani dan cerdas dan akan mencapai sesuatu yang luar biasa di masa depan. Ternyata ini keputusan yang cukup brilian.
Prajurit muda Guo Ziyi ini, beberapa dekade kemudian, menjadi marshal paling luar biasa yang menyelamatkan Dinasti Tang beberapa kali.
Melayani di Istana Kerajaan
Ketika dia dan puisinya semakin terkenal, kaisar saat ini Li Longji Kaisar Xuanzong dari Tang juga terkesan dengan bakatnya.
Atas rekomendasi seorang putri dan seorang pejabat terkenal, kaisar akhirnya bertemu dengannya dan memberinya posisi politik.
Kaisar sangat menghargainya dan menghormati Li Bai sebagai salah satu penyair terhebat di kekaisaran Tang.
Selama masa pengabdiannya di istana kerajaan, dia dianugerahi sejumlah besar harta dan diperlakukan sebagai tamu yang paling terhormat.
Meninggalkan Bangsawan dan Memulai Perjalanan
Tiga tahun kemudian, Li Bai menemukan bahwa melayani keluarga kerajaan bukanlah hal yang disukainya.
Dia tidak hanya ingin menulis puisi tentang perjamuan kekaisaran yang luar biasa, permaisuri cantik Yang Gui Fei, dan untuk menyenangkan pejabat yang tidak mampu. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk meninggalkan ibu kota.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Source | : | China Fetching |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR