Kajian Ilmiah Benteng Vindolanda Kekaisaran Romawi
Lima dekade setelah penemuan tablet Vindolanda pertama, British Museum melakukan penelitian baru untuk lebih memahami bagaimana tablet tersebut dibuat.
Ilmuwan museum, Caroline Cartwright, yang berspesialisasi dalam pelestarian artefak kuno, mengatakan bahwa sekitar 80 tablet telah dipelajari sejauh ini.
Dalam proyek ini, para peneliti memeriksa: kayu yang digunakan, komposisi kimiawi tinta dan tempat tinta, serta memastikan apakah tablet disiapkan dengan bahan lain sebelum ditulisi.
Tablet yang menggunakan tinta tampak seperti surat sehari-hari. Berbeda dengan tablet lilin yang cenderung lebih resmi:
"Tablet ini mungkin merupakan surat wasiat seseorang, atau perjanjian tentang siapa yang memiliki seorang budak," kata Richard Hobbs, kurator di British Museum yang bertanggung jawab atas tablet Vindolanda. "Kami masih dalam tahap awal untuk membacanya."
Sebagian besar tablet tinta tampaknya ditulis di atas lembaran tipis yang terbuat dari kayu lokal seperti birch atau alder.
Menurut Cartwright, kayu pada tablet lilin cenderung lebih lembut. Kemungkinan, kayu tersebut diperoleh dari daur ulang tong-tong yang digunakan untuk menyimpan barang-barang impor Kekaisaran Romawi.
Jauh dari rumah
Tablet Vindolanda tak hanya memuat informasi mendalam tentang kehidupan sehari-hari pada Kekaisaran Romawi. Tablet tersebut juga memuat informasi penting tentang operasi militer Kekaisaran Romawi di daerah yang terpencil.
Menurut Hobbs, Tentara Romawi adalah organisasi yang sangat kompleks. Kita hanya tahu sedikit tentang bagaimana organisasi itu dikelola, dan sebagian besar catatan sebelumnya berasal dari bagian timur kekaisaran.
"Namun tablet-tablet ini memberi kita wawasan yang luar biasa tentang kehidupan di Angkatan Darat Romawi di perbatasan barat laut," terang Hobbs,
Sekitar setengah dari 300.000 tentara Angkatan Darat Romawi yang ditempatkan di Inggris adalah legiun warga negara. Sisanya adalah pasukan tambahan (auxilia) yang telah mendaftar untuk berperang demi Kekaisaran Romawi selama 25 tahun, dengan janji akan diberikan kewarganegaraan di akhir masa tugas.
Banyak auxilia yang berasal dari Britania, tetapi pasukan tambahan lainnya berasal dari wilayah yang lebih jauh: Belanda, Belgia, dan Spanyol Utara.
Terlepas dari mana pun pasukan itu berasal, tablet Vindolanda menunjukkan sebagian besar dibaca dan ditulis dalam bahasa Latin, bahasa tentara.
Birley menjelaskan, bahwa beberapa tablet Vindolanda bahkan memiliki pelajaran menulis dalam bahasa Latin. "Anda berurusan dengan banyak orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda, dan mereka harus bisa berkomunikasi satu sama lain," katanya.
Hampir semua hal dituliskan, termasuk berapa gaji para prajurit dan permintaan mereka akan perbekalan: "Jika Anda ingin bergabung dengan Angkatan Darat Romawi, sangat penting bagi Anda untuk mencapai tingkat melek huruf tertentu."
Birley menambahkan bahwa penelitian ilmiah yang sedang dilakukan oleh British Museum akan membantu melestarikan tablet-tablet itu selama mungkin.
"Ini adalah pekerjaan yang sangat penting dan inovatif," katanya dengan penuh apresiasi, "dan ini membantu kami dalam penyimpanan jangka panjang, kurasi, dan pengelolaan benda-benda yang sangat berharga ini."
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR