Nationalgeographic.co.id - Bagi banyak orang, gula yang kita makan mungkin tampak seperti barang mewah yang lebih berbahaya daripada manfaatnya. Anda pasti tahu apa bahaya kelebihan konsumsi gula bagi kesehatan.
Namun sekarang, para peneliti dunia hewan dari Jepang telah menemukan bahwa serangga, justru memanfaatkan gula menjadi peran kunci dalam reproduksi mereka.
Studi baru yang dilakukan oleh kelompok penelitian yang dipimpin oleh University of Tsukuba, telah mengungkapkan untuk pertama kalinya tentang peran gula ini.
Menurut studi tersebut, fruktosa, yang dimetabolisme dari gula makanan seperti glukosa, diperlukan untuk meningkatkan produksi telur pada lalat buah. Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 24 Februari 2023 dengan judul “Circulating fructose regulates a germline stem cell increase via gustatory receptor–mediated gut hormone secretion in mated Drosophila".
Produksi dan keberhasilan perkembangan telur pada organisme bergantung pada ketersediaan nutrisi, karena oosit (sel yang berkembang menjadi telur) membutuhkan banyak energi untuk berkembang menjadi telur yang matang.
Ini terutama berlaku untuk oogenesis serangga (produksi telur dalam ovarium), yang sangat terbatas dalam kondisi dengan nutrisi yang tersedia tidak mencukupi. Oogenesis serangga juga dipengaruhi oleh rangsangan kawin yang mempercepat produksi telur.
"Lalat buah (Drosophila melanogaster) ideal untuk menyelidiki mekanisme yang menghubungkan oogenesis, ketersediaan nutrisi, dan rangsangan kawin," kata Profesor Ryusuke Niwa, penulis utama studi tersebut.
"Dalam penelitian ini, kami menggunakan lalat buah untuk memeriksa apakah nutrisi dan perkawinan bertindak saling bergantung untuk meningkatkan sel punca germline (GSC)," tambahnya.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada D. melanogaster, nutrisi dan perkawinan terlibat dalam peningkatan GSC yang teramati, yang berdiferensiasi menjadi gamet (sel reproduksi). Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa diet gula diperlukan untuk peningkatan GSC setelah kawin.
Glukosa makanan diperlukan untuk pelepasan neuropeptida F (NPF, pembawa pesan kimiawi yang terdiri dari rantai kecil asam amino) yang diinduksi perkawinan.
NPF dilepaskan dari sel enteroendokrin (EEC, yang merupakan sel khusus di saluran pencernaan dan pankreas yang melakukan fungsi hormonal). NPF kemudian memediasi peningkatan pensinyalan ceruk GSC (mekanisme yang menyediakan sel punca dengan sinyal yang menginstruksikan mereka untuk memperbarui diri).
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR