2. Vivisection atau Pembedahan Tanpa Anestesi
Unit 731 dimulai sebagai unit penelitian, menyelidiki efek penyakit dan cedera pada kemampuan tempur angkatan bersenjata.
Salah satu elemen unit, yang disebut "Maruta", mengambil penelitian ini sedikit lebih jauh dari batasan etika kedokteran yang biasa dengan mengamati cedera dan perjalanan penyakit pada pasien yang masih hidup.
Pada awalnya, pasien ini adalah sukarelawan dari jajaran tentara, tetapi ketika eksperimen mencapai batas dari apa yang dapat diamati secara non-invasif, dan ketika pasokan sukarelawan berkurang, unit tersebut beralih ke studi tawanan perang Tiongkok dan warga sipil.
Dan ketika konsep persetujuan keluar dari jalurnya, begitu pula pengekangan para peneliti. Sekitar waktu inilah Unit 731 mulai menyebut subjek penelitian terbatas sebagai "log", atau "Maruta" dalam bahasa Jepang. Metode studi dalam eksperimen ini benar-benar biadab.
Vivisection, misalnya, adalah praktik memutilasi tubuh manusia, tanpa anestesi, untuk mempelajari operasi sistem kehidupan.
Ribuan pria dan wanita tawanan perang terinfeksi penyakit seperti kolera dan wabah, sebagian besar tawanan komunis Tiongkok yang terinfeksi kemudian diambil organnya, dimutilasi, untuk diperiksa sebelum meninggal.
Tujuannya untuk mempelajari efek penyakit tanpa dekomposisi yang terjadi setelah kematian.
Anggota tubuh subjek diamputasi dan disambungkan kembali ke sisi lain tubuh, sementara yang lain anggota tubuhnya dihancurkan atau dibekukan, atau sirkulasinya terputus untuk mengamati perkembangan gangren.
Akhirnya, ketika tubuh tahanan sudah habis, mereka biasanya akan ditembak atau dibunuh dengan suntikan mematikan, meskipun beberapa mungkin telah dikubur hidup-hidup.
Tak satu pun dari tawanan Tiongkok, Mongolia, Korea, atau Rusia yang ditugaskan ke Unit 731 selamat dari pengurungan mereka.
3. Tes Senjata Mengerikan Unit 731
Source | : | All Thats Interesting |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR