Salah satu kisah Volcanus yang terkenal dalam mitologi Romawi adalah tentang takhta emas untuk sang ibu.
Sebagian sebagai pembalasan atas perlakuannya, Volcanus membuat singgasana emas yang indah untuk Juno. "Singgasana itu berisi sejumlah mata air tersembunyi," tambah Wasson.
Jika tidak diduduki, itu tampak seperti singgasana biasa. Namun, jika ada yang duduk di atasnya, kursi itu tertutup. Semua upaya untuk melepaskan diri dari cengkeramannya akan sia-sia.
Juno senang dengan keindahan dan pengerjaannya yang halus, tetapi ketika dia duduk, dia mendapati dirinya menjadi tahanan. Semua upaya para dewa untuk membebaskannya gagal.
Akhirnya, Merkurius mengunjungi Volcanus di guanya dan memohon padanya untuk kembali ke Olympus dan membebaskan ibunya. Volcanus telah bersumpah untuk tidak pernah kembali ke Olympus dan dengan tegas menolak.
Akhirnya, Bacchus (Dionysus), dewa anggur dan pesta pora, membujuknya dengan sebotol anggur. Volcanus menyetujui dan membebaskan ibunya. Setelah itu, dia kembali ke bengkelnya dan membangun istana yang megah untuk masing-masing dewa dalam mitologi Romawi
Volcanus dan kelahiran Minerva
Dalam mitos Romawi lainnya, Volcanus dikaitkan dengan kelahiran Minerva. Jupiter sangat kesakitan dengan sakit kepala yang parah. Semua upaya para dewa untuk membantu gagal; bahkan Apollo, dewa pengobatan, tidak mampu meredakan rasa sakitnya.
Akhirnya, Jupiter mengimbau Volcanus untuk membuka kepalanya dengan kapak. Volcanus dengan cepat menurut.
Hasilnya, Minerva melompat keluar dari kepala, sudah tumbuh dewasa, dan mengenakan baju zirahnya. Dia kelak dikenal sebagai dewi perdamaian, perang defensif, dan kebijaksanaan dalam mitologi Romawi.
Dalam mitologi Yunani, itu adalah gagasan Prometheus agar Hephaestus menggunakan kapak. Dengan enggan, dewa langit berlutut dan dewa api dengan satu ayunan cepat menghantam bagian tengah tengkorak. Athena pun lahir.
Hampir sepanjang hidupnya Volcanus kerap menghadapi penolakan, dari ibu hingga istrinya. Namun, ia merupakan salah satu dewa yang dihormati dalam mitologi Romawi.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR