Dia mengatakan dia memandang ISS sebagai "kelanjutan dari program Apollo-Soyuz," misi luar angkasa internasional berawak pertama yang dilakukan bersama oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1975 di tengah Perang Dingin.
Itu adalah saat "ketika hubungan antarnegara juga tidak sederhana, ketika ada orang yang menemukan jalan menuju perdamaian, dan cara perang berakhir di mana-mana," kata Artemyev, tanpa menyebut nama Ukraina.
Sementara itu, Cristoforetti memuji pekerjaan rekan-rekan krunya, dengan mengatakan bahwa mereka semua merupakan "bagian kecil dari tim raksasa di darat" yang mengelola operasi stasiun luar angkasa.
Komandan bertanggung jawab atas semua tugas yang dilakukan oleh anggota awak di stasiun ruang angkasa, yang mengorbit lebih dari 400 kilometer di atas Bumi.
Dalam keadaan darurat, komandan berwenang mengambil keputusan tanpa menunggu instruksi dari ground control.
Jika terjadi kebakaran, depresurisasi, atau deteksi atmosfir beracun—tiga skenario darurat yang ditentukan—terserah kepada komandan untuk memastikan bahwa nyawa awak diselamatkan terlebih dahulu.
"Seperti berada di kapal—hanya ada master di kapal setelah Tuhan," ujar astronaut Prancis Thomas Pesquet, yang menjabat sebagai komandan ISS.
Keputusan siapa yang menjadi komandan ini dibuat bersama oleh lima badan antariksa yang terlibat dalam stasiun: NASA, Roscosmos Rusia, ESA Eropa, CSA Kanada, dan JAXA Jepang.
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR