Hideyoshi kemudian memperbaiki Kastel Sunomata di Provinsi Mino untuk mendukung pengepungan Kastel Inabayama oleh Nobunaga. Dijuluki Kozaru (monyet kecil) karena fitur wajah dan penampilannya yang kurus, dia segera menjadi salah satu jenderal Nobunaga yang paling terkenal.
Hideyoshi dijadikan daimyo dari bagian Provinsi Omi setelah dia membantu merebut wilayah itu dari Klan Azai. Dan pada tahun 1576, Nobunaga mengirimnya ke Kastel Himeji untuk menghadapi Klan Mori dan menaklukkan Jepang bagian barat.
Setelah Nobunaga dikhianati dan dipaksa bunuh diri oleh Akechi Mitsuhide pada 1582, Hideyoshi melenyapkan pasukan Akechi di Pertempuran Yamazaki.
Ia kemudian memberikan dukungannya di belakang Oda Hidenobu yang berusia 2 tahun untuk menggantikan Nobunaga. Sementara kepala jenderal Oda, Shibata Katsuie, menentang rencana ini.
Namun sang jenderal dikalahkan oleh Hideyoshi pada Pertempuran Shizugatake pada tahun 1583. Kemenangan tersebut menjadikan mantan pembawa sandal itu sebagai pemimpin de facto dari semua pasukan Oda.
Sebelum kematiannya, Oda Nobunaga menaklukkan bagian selatan daratan Jepang. Hideyoshi melanjutkan untuk merebut pulau besar Shikoku dan Kyushu. Tak kenal ampun terhadap tantangan kekuasaannya, pada tahun 1587 Hideyoshi mengusir para misionaris Kristen di Kyushu.
Nobunaga menyambut misionaris untuk melawan pengaruh biksu prajurit yang menyusahkan. Lain halnya dengan Hideyoshi, ia justru menyalibkan 26 misionaris dan orang Jepang yang berpindah agama pada tahun 1597.
Pada tahun 1590, jatuhnya Klan Hojo pada Pengepungan Odawara akhirnya mengakhiri Periode Negara Berperang (1467-1590).
Hideyoshi kemudian mengalihkan pandangannya ke Dinasti Ming Tiongkok. Ia berharap bisa menaklukkan Tiongkok lewat Korea. Namun, dua kampanye Korea yang kacau pada tahun 1592 dan 1597 mengakhiri semua ambisi tersebut.
Hideyoshi sendiri tidak bertahan hingga kampanye kedua selesai. “Ia meninggal pada bulan September 1598 dengan pasukannya masih di luar negeri,” imbuh Kanert.
Selain menjadi panglima perang yang kejam dan negosiator yang licik, Hideyoshi adalah penggemar upacara minum teh. Ia pun senang tampil dalam drama Noh, memaksa daimyo-nya untuk bergabung dengannya di atas panggung sebagai karakter pendukung.
Hideyoshi mereformasi sistem kelas, melarang rakyat jelata untuk mengangkat senjata, dan mengatur kontrol migrasi internal yang ketat. Reformasi itu meletakkan dasar bagi struktur sosial yang pada akhirnya akan dikuasai oleh Tokugawa Ieyasu.
Meski kelas samurai sudah berakhir sejak lama, sejarah dan kisahnya tetap hidup di tengah-tengah masyarakat di Kekaisaran Jepang.
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR