Nationalgeographic.co.id—Bertempat di halaman rumah budaya Bentara Budaya di Jalan Palmerah Selatan Nomor 17 Jakarta, sebuah ruang baru hadir untuk para pecinta buku dan komunitas literasi.
Adalah Pojok Baca, sebuah "venue" yang dirancang untuk menjadi tempat membaca buku, temu komunitas buku, serta menggelar berbagai kegiatan kreatif terkait peningkatan literasi.
Peresmian Pojok Baca ini diwarnai dengan peluncuran dua buku sekaligus, yaitu "The Snatched and the Snapped" / "Yang Terampas dan Yang Putus" karya Chairil Anwar (puisi dua bahasa terjemahan oleh Rick Idrus, terbitan Gramedia Pustaka Utama) dan "Tidak Jatuh Cinta", novel grafis oleh Rayni N Massardi & Erby S (terbitan Penerbit Buku Kompas).
Acara ini pun dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh sejumlah penyair ternama, seperti Hasan Aspahani, Putu Fajar Arcana, dan Cyntha Hariadi.
Lebih dari sekadar ruang baca biasa, Pojok Baca ini memiliki makna dan momen spesial.
Diadakannya peresmian ini bertepatan dengan Hari Puisi Nasional, sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya penyair Chairil Anwar pada 28 April 1949. Di saat yang sama, acara ini juga menjadi doa untuk penyair Joko Pinurbo yang baru saja meninggal di Yogyakarta pada 27 April 2024.
Menurut General Manager Bentara Budaya & Communication Management, Corporate Communication Kompas Gramedia Ilham Khoiri, Pojok Baca ini dikembangkan dari bangunan pos keamanan lama.
Bangunan tersebut kemudian dilengkapi dengan rak buku, meja dan kursi, serta teras kecil yang nyaman untuk duduk dan membaca.
Rak-rak buku di Pojok Baca ini menjadi etalase untuk menampilkan buku-buku secara berkala dari sejumlah penerbit di lingkungan Kompas Gramedia (KG), seperti Gramedia Pustaka Utama (GPU), Grasindo, Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Elex Media Komputindo, Bhuana Ilmu Populer (BIP), M&C, dan Penerbit Buku Kompas (PBK).
Pojok Baca di Bentara Budaya melanjutkan komitmen KG sejak didirikan 61 tahun lalu untuk ambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. "Venue" ini diharapkan menjadi tempat nongkrong, baca buku, ruang pertemuan, dan kegiatan keatif dari komunitas lierasi.
"Berlokasi di halaman depan di taman Bentara, Pojok Baca mudah diakses siapa pun yang tertarik untuk mengembangkan kebudayaan lewat buku," kata Ilham.
Kegiatan literasi akan digelar secara rutin di Pojok Baca dengan disokong para penerbit di lingkungan KG, seperti peluncuran buku, bedah buku, promosi buku baru, atau temu penulis. Kegiatan itu diharapkan kian memperkuat program literasi yang selama ini telah berjalan, seperti Sastra Bentara, Aku Baca, Nusa Membaca, dan Membaca di Kereta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR