Selama era Tokugawa, kelas samurai kehilangan kekuasaan. Itu adalah era damai, jadi keterampilan samurai tidak diperlukan. "Lambat laun mereka berubah menjadi birokrat atau pengembara yang kerap berbuat onar," tambah Szczepanski.
Meski begitu, bagaimanapun, samurai diizinkan dan diharuskan membawa dua pedang yang menandai status sosial mereka. Namun samurai kehilangan hak istimewanya dan para pedagang memperoleh kekayaan dan kekuasaan. Saat itulah tabu-tabu terhadap berbagai kelas yang berbaur dipatahkan dengan keteraturan yang semakin meningkat.
Kelas baru, chonin, terbentuk, dengan pedagang dan perajin yang bergerak menaiki tangga sosial. Selama masa "Dunia Terapung", para samurai dan pedagang berkumpul untuk menikmati kebersamaan dengan pelacur atau menonton pertunjukan kabuki. Di masa ini, percampuran kelas menjadi aturan dan bukan pengecualian.
Dunia Terapung adalah masa yang membosankan bagi masyarakat Jepang. Banyak orang merasa terkunci dalam keberadaan yang tidak berarti. Di masa itu, yang mereka lakukan hanyalah mencari kesenangan dari hiburan duniawi sambil menunggu untuk melanjutkan ke dunia berikutnya.
Akhir dari sistem empat tingkat di Kekaisaran Jepang
Pada tahun 1868, "Dunia Terapung" berakhir, karena sejumlah guncangan radikal mengubah Kekaisaran Jepang sepenuhnya. Kaisar Jepang merebut kembali kekuasaan dengan haknya sendiri, sebagai bagian dari Restorasi Meiji. Ia menghapus jabatan shogun. Kelas samurai dibubarkan dan kekuatan militer modern diciptakan sebagai penggantinya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | ThoughtCo. |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR