Melalui formasi ini, Saladin hendak melancarkan serangan yang dapat mengganggu rombongan tentara salib, sambil pura-pura mundur. Andaikan tentara salib berhasil termakan taktik ini, formasinya akan patah. Lalu, sebagian besar tentara Saladin akan maju menyerang dan mengusir tentara salib ke laut.
Pasukan Ayyubiyah punya keunggulan: kecepatan. Dalam sejarah Perang Salib, pasukan Saladin lebih banyak menunggangi kuda. Berbeda dengan Richard I yang sangat bergantung pada infanteri dan kereta bagasinya.
Richard I dan pasukannya kembali bergerak pada 6 September. Selama perjalanan menuju ke selatan, Richard I memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi bertahan. Formasinya terdiri dari Kesatria Templar paling depan, pasukan tambahan di tengah, dan Kesatria Hospitalaria di belakang. Armada mereka pelan-pelan mengikuti dari laut.
Serangan yang tidak disangka Saladin
Rombongan tentara salib pun melintasi separuh hutan Arsuf dengan berkonflik dengan tentara Ayyubiyah. Mereka memutuskan untuk berkemah di hutan dengan rawa-rawa yang terbentang dari pedalaman ke muara sungai Nahr-el-Falaik sebagai pelindung mereka.
Pertempuran Arsuf pun dimulai dalam babak sejarah Perang Salib pada pagi hari. Tentara salib menjadi sasaran serangan tabrak lari Kekaisaran Ayyubiyah berkuda. Dengan keras, komando memerintahkan mereka untuk mempertahankan formasi, walau sebenarnya membuatnya lebih kritis di medan pertempuran.
Tentara salib terus berusaha maju. Saladin menyadari bahwa upaya serangan tabrak lari ini tidak berhasil, sehingga memfokuskan pada serangan di sisi belakang tentara Salib. Pasukan Ayyubiyah pun semakin menekan bagian Hospitalaria tentara salib.
Pasukan Richard I membalas dengan panah dan tombak dan mulai membalas serangan musuh terus-menerus. Sejarah Perang Salib mencatat, Garnier de Nablus menyarankan agar segera melakukan serangan balik. Richard I menolak, karena yang penting adalah mempertahankan posisi agar tidak kacau balau.
Kemampuan bertahan tentara salib ternyata membuat pasukan Saladin lelah. Pasukan inti Richard I pun memasuki Arsuf, sementara bagian belakang terus bertempur sambil berbaris mundur. Ini menjadi peluang bagi Saladin untuk menyerang jika formasinya terpatahkan.
Garnier de Nablus akhirnya berpaling dari Richard I dan segera melakukan penyerangan. Pasukan yang dipimpin Nablus berhasil mematahkan formasi Saladin—sebuah langkah mengejutkan bagi Saladin. Mereka memukul mundur sayap kanan Kekaisaran Ayyubiyah.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR