Juzumaru Tsunetsugu, pedang penghancur kejahatan
Pedang selanjutnya adalah Juzumaru Tsunetsugu yang dibuat pada Periode Heian (794-1185) oleh Aoe Tsunetsugu. Juzumaru Tsunetsugu memiliki panjang 82,1 cm.
Pedang yang dimiliki oleh panglima perang atau samurai biasanya digunakan dalam pertempuran. Namun lain halnya dengan Juzumaru. Pedang ini sangat terkait dengan Buddhisme Nichiren, cabang Jepang dari Buddhisme Mahayana yang didirikan oleh Nichiren.
Pedang itu adalah pedang demonstratif yang digunakan oleh Nichiren untuk “memotong kejahatan”. Nichiren membungkus gagangnya dengan juzu, tasbih Buddha Jepang, sehingga diberi nama Juzumaru.
Pedang ini disimpan di Kuil Honkoji di Prefektur Hyogo, bukan di museum dan dianggap sebagai peninggalan Buddhisme Nichiren.
Mikazuki Munechika – Pedang Bulan Sabit
Mikazuki Munechika yang dibuat oleh Sanjo Munechika pada Periode Heian (794-1185) adalah salah satu harta nasional Kekaisaran Jepang.
Panjangnya 80cm dan dikatakan sebagai yang terindah dari kelimanya karena bentuk bulan sabitnya. Namanya, Mikazuki, berarti “bulan sabit” dalam bahasa Jepang. Bilahnya dikatakan mencerminkan bentuk banyak bulan sabit kecil.
Sanjo Munechika adalah seorang pembuat pedang terkenal dan pemimpin sekolah pembuat pedang Sanjo. Munechika menempa banyak pedang lain yang sekarang terkenal selain Mikazuki. Namun tidak seperti Mikazuki, pedang karya Muechika lainnya tidak dipajang di Museum Nasional Tokyo.
Samurai dan katana atau pedang adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Selama 700 tahun, keduanya turut menorehkan sejarah Kekaisaran Jepang.
Kisah Manuela Escobar Berusaha Menghilang dari Bayang-Bayang Buruk Pablo Escobar
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR