Mungkin ada alasan bagus mengapa Kusanagi dijauhkan dari pandangan manusia. Selama periode Edo, seorang pendeta dikatakan telah melihat pedang tersebut dan menulis deskripsinya.
Deskripsi pendeta itu, “Sebuah kotak batu berada di dalam kotak kayu dengan panjang 150 cm. Tanah liat merah dijejalkan ke dalam celah di antara keduanya. Di dalam kotak batu itu terdapat batang pohon kamper berlubang, berfungsi sebagai kotak lain, dengan interior berjajar dengan emas. Di atasnya diletakkan sebilah pedang."
Dia melanjutkan, "Tanah liat merah juga dijejalkan di antara kotak batu dan kotak pohon kapur barus. Panjang pedang itu sekitar 82 cm. Bilahnya menyerupai daun calamus. Bagian tengah pedang memiliki ketebalan pegangannya sekitar 18 cm dengan tampilan seperti tulang ikan. Pedang itu dibuat dengan warna putih metalik dan terawat dengan baik.”
Setelah mendeskripsikan apa yang ia lihat, pendeta itu pun meninggal. Kematiannya diduga disebabkan oleh kutukan yang berhubungan dengan pedang.
Selain itu, pedang tersebut dikatakan awalnya disimpan di Istana Kekaisaran Jepang. Selama abad ke-7 Masehi, pedang disalahkan atas penyakit kaisar dan kematiannya. Oleh karena itu, Kusanagi dikirim ke Kuil Atsuta untuk dijaga hingga kini.
Apakah Kusanagi benar-benar ada atau hanya mitos belaka?
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR