Nationalgeographic.co.id - Isu perubahan iklim telah menimbulkan kontroversi dan perdebatan dari waktu ke waktu. Meski telah menjadi masalah global, tetapi tidak sedikit yang tidak mempercayai adanya perubahan iklim.
Sebagai masalah global, perubahan iklim dianggap sebagai masalah dari banyak cuaca buruk di seluruh dunia. Namun bagaimana itu sebenarnya terjadi, benarkah perubahan iklim telah menyebabkan cuaca buruk?
Membahas cuaca buruk, sebenarnya memang tidak hanya karena perubahan iklim cuaca buruk dapat terjadi. Bahkan sejak zaman dinosaurus sekalipun.
Bahkan, dinosaurus mungkin mengalami cuaca yang lebih buruk, tetapi mereka tidak menyebabkannya.
Ilmuwan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan "sekarang atau tidak sama sekali" untuk mitigasi perubahan iklim. Agar dapat menghentikan kenaikan suhu yang dahsyat dan kerusakan sistem iklim yang menjadi sandaran hidup kita.
Laporan badai salju seperti bom dan kekeringan yang membakar memberikan gambaran yang menakutkan tentang kemungkinan realitas perubahan iklim. Akan tetapi apakah kita benar-benar menyaksikan cuaca semakin buruk?
Sayangnya, jawabannya adalah ya. Cuaca semakin buruk bagi semua orang secara global. Spencer Weart, seorang sejarawan dan pensiunan direktur Pusat Sejarah Fisika di Institut Fisika Amerika di College Park, Maryland, mengatakan kepada Live Science.
Iklim adalah rata-rata cuaca dari waktu ke waktu, dan Bumi memiliki sejarah perubahan iklim alami yang panjang dan dramatis.
Periode Trias (252 juta hingga 201 juta tahun yang lalu) mungkin telah berakhir dengan badai hujan jutaan tahun.
Dan asteroid pembunuh dinosaurus yang menghantam Bumi pada akhir periode Cretaceous (145 juta hingga 66 juta tahun lalu), telah menjerumuskan sebagian langit ke dalam kegelapan yang dingin selama bertahun-tahun di bawah awan abu dan partikel yang tebal.
kemudian, suhu Bumi melonjak selama 100.000 tahun, karena jumlah karbon dioksida yang sangat besar yang dipicu asteroid saat menabrak Semenanjung Yucatán.
Source | : | Live Science,Nature Communications |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR