Menurut banyak hal, Cyclops itu pemalas dan ceroboh serta antisosial. Alih-alih bercocok tanam di tanah mereka seperti yang dilakukan manusia, mereka malah mencari biji-bijian dan buah beri yang kebetulan tumbuh di hutan belantara di sekitar mereka atau mereka mencuri tanaman yang lebih bergizi dari kota-kota terdekat.
Namun, Cyclops dalam Homer's Odyssey adalah seorang gembala yang rajin, dengan semua kambingnya dibagi menjadi kandang yang terawat baik. Dia bahkan memanfaatkan susu kambing mereka dengan baik, membuat mentega dan dadih. Demikian pula, Hesiod dan Callimachus melaporkan bahwa monster-monster itu adalah perajin yang hebat, yang bertugas menempa senjata dan membangun benteng untuk para dewa.
Selain kekuatan kasar mereka, para Cyclops juga adalah kelompok yang agak tidak berbakat. Mereka tampaknya tidak memiliki naluri untuk memperbaiki diri, seperti manusia, jadi mereka jarang berkembang melampaui beberapa keterampilan yang mereka miliki sejak lahir.
Ras raksasa ini muncul dari mitologi Yunani, muncul dalam kisah-kisah epik seperti Homer's Odyssey dan Hesiod's Theogony, yang ditulis pada 8 SM. Setelah makhluk itu mendapatkan popularitas dalam puisi dan legenda, dia diambil sebagai subjek studi untuk para sarjana awal seperti Plato, Ovid, dan Pliny the Elder.
Penulis Yunani terkenal Euripides menulis lakon berjudul Cyclops pada tahun 408 SM. Plot berlangsung di Sisilia, sangat dekat dengan gunung berapi yang terkenal Gunung Etna. Virgil, yang adalah seorang penyair epik Romawi setenar Homer dalam sastra Yunani, menulis buku klasik, The Aeneid. Dia memasukkan cerita tentang bagaimana, setelah melarikan diri dari Troy, Aeneas mendarat di pulau Cyclops. Buku karya Virgil sangat mirip dengan The Odyssey, dan kisah pertemuan Cyclops ini sama dengan kisah Polyphemus.
Asal-usul para Cyclops yang misterius sangat menarik. Menurut ahli paleontologi Othenio Abel, akar Cyclops terletak di tengkorak prasejarah gajah kerdil. Hewan-hewan itu hidup di pulau-pulau seperti Sisilia, Malta, Kreta, dan Siprus.
Menurut penelitian dari tahun 1914, rongga hidung yang besar pada tengkorak gajah kerdil ini membuat orang berpikir bahwa mereka adalah makhluk bermata satu. Selama berabad-abad, orang tidak dapat menentukan asal usul tengkorak yang sebenarnya, sehingga mitos tentang Cyclops tumbuh.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR