Pasalnya, banyak mitos seputar pemimpin Klan Taira itu. Contohnya, Masakado dipandang sebagai setengah dewa. Bak Achilles yang memiliki kelemahan di tumit, Masakado juga memiliki kelemahan. Itu adalah kepala.
Ketika ada fenomena alam, orang-orang mulai kaitkan dengan pemberontakan Masakado. Pada tahun-tahun menjelang pemberontakannya, ada gempa bumi dan bencana alam.
Selain itu, ada wabah kupu-kupu serta pelangi yang konon menubuatkan tantangannya terhadap kekuasaan ilahi.
Masakado berubah dari penguasa fana yang kuat dengan dorongan ambisius, menjadi dewa abadi dengan kupu-kupu pembawa pesan.
Putri Masakado dilaporkan tinggal di reruntuhan rumah keluarganya. Ia mempraktikkan pemanggilan roh dan mencoba menggunakan kekuatan katak untuk menghidupkan kembali ayahnya.
Kisah seputar kepala yang hilang
Begitu banyak mitos seputar Masakado yang berkaitan dengan kepalanya.
Bahkan tidak jelas apa yang sebenarnya terjadi pada kepalanya atau kapan sebenarnya kepala itu terpisah dari tubuhnya.
Konon, sepupu Masakado memotong kepalanya dan membawanya kembali ke ibu kota. Namun, melansir dari laman Guardian, kepala samurai pertama itu dipenggal untuk mencegah keberhasilan usaha putri Masakado untuk menghidupkan kembali sang ayah.
Saat dipamerkan di ibu kota, kepala Masakado tidak membusuk selama 3 bulan.
Bahkan bola matanya terus berputar-putar selama itu. Ada mitos juga soal kepala melolong di malam hari serta terbang mencari tubuhnya.
Masyarakat mempercayai jika pemenggalan kepala itulah yang memicu roh Masakado menjadi tidak tenang.
Source | : | guardian,Atlas Obscura,Grunge |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR