Rupanya memindahkan kuilnya dan menghapus status kedewaannya sudah cukup untuk membangkitkannya dari tidur selama berabad-abad.
Ketika pemerintah mencoba untuk membangun kembali di plot tersebut, 14 orang yang terlibat tewas secara misterius.
Salah satunya adalah menteri keuangan yang biasa menyebut bangunan itu sebagai tempat kerjanya. Tahun 1928 ada upaya untuk menenangkan roh Masakado.
Roh Taira no Masakado tidak senang dengan upaya pemerintah baru untuk menenangkannya.
Setelah mengalami kedamaian selama bertahun-tahun di bawah pemujaan samurai dari zaman Keshogunan, dia disingkirkan.
Akan tetapi, sang samurai masih belum selesai dengan kemarahannya. Pada tahun 1940, sembilan kantor disambar petir dalam fenomena yang mengingatkan pada desa nelayan tempat kepala Masakado terbang.
Pemerintah mencoba lagi untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi kemudian Amerika masuk selama Perang Dunia II.
Selama pendudukan tahun 1945, Amerika memutuskan bahwa plot Makasado terlihat seperti tempat parkir yang ideal.
Rencana dibuat dan peralatan tiba di lokasi. Sebuah buldoser didatangkan untuk memulai perataan area.
Namun kemudian buldoser tersebut terbalik. Penduduk setempat menyalahkan Masakado. Orang Amerika di Jepang yakin bahwa tanah itu dikutuk.
Siapa pun yang ingin membangun di sebidang tanah yang dulunya merupakan kuil Masakado pasti tidak mengetahui sejarahnya.
Setelah orang Amerika, Mitsui Finance Corporation memutuskan bahwa sebidang tanah tersebut adalah tempat yang sempurna untuk cabang baru mereka.
Meskipun tidak ada kematian atau kehancuran fisik yang menimpa, Mitsui Finance Corporation gulung tikar pada tahun 2002.
Bank Tokyo-Mitsubishi kemudian memutuskan untuk menenangkan Masakado.
Meski ia bukan dewa, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah memberinya rekening banknya sendiri.
Konon rekening bank tersebut masih digunakan sampai sekarang. Melansir dari laman Atlas Obscura, kuil Masakado kini masih dalam keadaan baik dan tetap rapi berkat sekelompok sukarelawan.
Mereka menggunakan sumbangan amal yang masuk ke rekening Masakado untuk mendanai pekerjaan mereka.
Tindakan para sukarelawan itu mungkin menenangkan roh sang samurai pertama Kekaisaran Jepang itu.
Source | : | guardian,Atlas Obscura,Grunge |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR