Para ilmuwan kemudian menguji sistem mereka di berbagai mode dengan hanya satu penyebab keruntuhan yang terjadi.
Kemudian mereka juga mengujinya dengan berbagai penyebab yang terjadi. Selanjutnya dengan semua penyebab ditambah variabel acak untuk meniru fluktuasi dalam variabel perubahan iklim.
Setelah itu, para ilmuwan kemudian membuat beberapa temuan yang meresahkan. Berbagai penyebab keruntuhan bertindak bersama, dan membawa transformasi mendadak dari beberapa sistem hingga 80% lebih dekat ke hari ini.
Dan bahkan ketika penyebab utama keruntuhan tidak dibiarkan meningkat seiring waktu, 15% keruntuhan terjadi murni karena unsur-unsur baru.
"Temuan utama kami dari empat model ekologis adalah bahwa ekosistem dapat runtuh 30-80% lebih awal tergantung pada sifat tekanan tambahan," kata rekan penulis John Dearing.
Dearing adalah seorang profesor geografi fisik di University of Southampton di Inggris.
"Jadi, jika titik kritis sebelumnya diramalkan untuk tahun 2100 (yaitu 77 tahun dari sekarang), kami menyarankan ini bisa terjadi 23 hingga 62 tahun lebih awal tergantung pada sifat tekanannya."
Ini berarti bahwa biaya sosial dan ekonomi yang signifikan dari perubahan iklim mungkin datang lebih cepat dari yang diharapkan. Sehingga hal itu membuat pemerintah memiliki lebih sedikit waktu untuk bereaksi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Source | : | Nature,Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR