Ia pun membunuh sebagian besar putra Artaxerxes untuk mencegah mereka mengeklaim takhta.
Pembunuhan Artaxerxes III oleh Bagoas adalah salah satu insiden intrik politik yang terkenal dalam sejarah dunia kuno.
Hal ini menunjukkan tingkat kekuatan dan pengaruh yang dapat dimiliki oleh para kasim di istana Persia. Juga sejauh mana beberapa pejabat istana akan berusaha mencapai tujuan politik mereka sendiri.
Pompeius yang Agung dikhianati oleh Mesir
Pompeius adalah seorang jenderal dan negarawan Romawi terkemuka selama akhir era Republik Romawi. Dia adalah anggota Triumvirat Pertama, bersama dengan Julius Caesar dan Marcus Licinius Crassus.
Aliansi mereka akhirnya bubar dan menyebabkan perang saudara antara Pompeius dan Caesar.
Pada tahun 48 Sebelum Masehi, Pompeius dikalahkan oleh Caesar dalam Pertempuran Pharsalus. Ia pun melarikan diri ke Mesir mencari perlindungan.
Pompeius mendekati penguasa Mesir, Ptolemaois, untuk meminta bantuan. Raja menanggapi dengan mengirimkan sebuah kapal kecil untuk menemui Pompeius, berpura-pura berencana untuk menemui sang jenderal dengan hormat.
Nyatanya, Ptolemaois berencana membunuh Pompeius dan berharap bisa memenangkan hati Caesar.
Pompeius dibunuh pada 28 September 48 Sebelum Masehi, saat dia turun dari kapalnya. Dia dipenggal oleh salah satu prajurit Ptolemeus, dan kepalanya dipersembahkan kepada Kaisar sebagai hadiah.
Caesar dilaporkan terkejut dengan perlakuan Pompeius. Meski Pompeius merupakan pesaing politiknya, Caesar menangisi kematiannya yang tragis.
Pembunuhan Pompeius menandai akhir era politik Romawi dan awal dominasi Caesar atas Republik Romawi.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR