Ketika Caesar menghindari serangan pertama Casca, senator lainnya langsung beraksi, menikam Caesar lebih dari 23 kali. Suetonius, seorang dokter Romawi, belakangan mencatat bahwa hanya satu luka yang benar-benar mematikan.
Kematian Caesar menjerumuskan Romawi ke dalam periode kekacauan politik dan perang saudara.
Pasalnya, faksi yang mendukungnya dan yang menentangnya berjuang untuk mendapatkan kekuasaan.
Pembunuhan Julius Caesar merupakan salah satu pembunuhan yang paling terkenal dalam sejarah dunia kuno. Bahkan, Ides of March kerap dikaitkan dengan peristiwa pembunuhannya.
Darius III, dikhianati oleh jenderalnya
Darius III adalah raja terakhir Kekaisaran Achaemenid Persia. Pemerintahannya ditandai dengan peperangan dan konflik dengan negara-negara tetangga.
Pada tahun 330 Sebelum Masehi, Darius III menghadapi musuh yang tangguh. Ia adalah Aleksander Agung yang telah menaklukkan sebagian besar Kekaisaran Persia.
Kedua pasukan bertemu di Pertempuran Gaugamela. Pada pertempuran itu, pasukan Aleksander yang lebih kecil muncul sebagai pemenang berkat taktik dan kavaleri yang unggul.
Darius III melarikan diri dari medan perang dan kemudian ditangkap oleh salah satu jenderalnya sendiri, Bessus. Rupanya sang jenderal memiliki ambisi untuk memerintah Kekaisaran Persia sendiri.
Bassus, dibantu oleh Nabarzanes (yang bertanggung jawab atas penjaga istana) menyarankan agar Darius menyerahkan kendali pasukannya kepada Bassus.
Mereka berjanji bahwa setelah Aleksander dikalahkan, mereka akan mengembalikan kekuasaan kepadanya. Darius menolak rencana itu.
Khawatir pasukan Persia akan hancur di bawah Darius, kedua komplotan itu beralih ke rencana lain. Mereka mengikat Darius dan melemparkannya ke belakang gerobak sapi.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR