Commodus, bergulat sampai mati
Konon, Commodus adalah salah satu kaisar Romawi yang paling dibenci dalam sejarah dunia kuno.
Commodus memerintah Kekaisaran Romawi dari tahun 180 hingga 192 Masehi. Pemerintahannya terkenal karena kekejaman, pemborosan, dan megalomania.
Commodus memandang dirinya sebagai dewa sejati di antara manusia. Dia memiliki patung yang tak terhitung jumlahnya didirikan di sekitar kekaisaran yang menggambarkan dia sebagai Hercules.
Ia juga menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berpartisipasi dalam pertarungan gladiator. Sudah bisa ditebak jika sang Kaisar selalu memenangkan setiap pertarungan.
Kegilaannya menyebabkan Commodus memiliki hubungan antagonis dengan senat. Mereka jenuh dengan megalomania-nya dan berharap Commodus menghabiskan lebih sedikit waktu bermain sebagai gladiator.
Kekesalan mereka mencapai titik puncaknya ketika pada tahun 191 Masehi Roma dihancurkan oleh kebakaran. Api itu terus berkobar selama beberapa hari.
“Banyak bangunan umum rusak dan kota membutuhkan perbaikan besar,” ungkap Mitchell.
Commodus mengambil kesempatan ini untuk menyatakan dirinya sebagai Romulus baru (pendiri mitos Roma).
Ia pun secara ritual mendirikan kota baru. Sang Kaisar mengganti nama kota dengan namanya sendiri, Colonia Lucia Annia Commodiana. Tidak hanya itu, ia juga mengubah nama 12 bulan dalam setahun.
Pada November 192 Masehi, Commodus mengadakan Plebeian Games. Dalam permainan itu, dia menembak ratusan hewan di pagi hari dan bertarung sebagai gladiator di sore hari.
Selama pertandingan inilah penasihat terdekatnya memutuskan cukup sudah dan memutuskan untuk membunuhnya.
Selirnya mengikuti rencana tersebut, setelah mengetahui bahwa Commodus berencana mengeksekusinya setelah pertandingan.
Dia meracuni makanannya tetapi Commodus memuntahkan racunnya. Para konspirator kemudian mendekati rekan gulat Commodus, Narcissus.
Mereka menugaskannya untuk mencekik Commodus di bak mandi. Dia pun dengan mudah menurut.
Upaya kedua ini berhasil. Senat secara anumerta menyatakan Commodus sebagai musuh Kekaisaran Romawi. Nama Roma pun kembali dan semua patung Commodus dihancurkan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR