Samurai Barat
Banyak dari Anda mungkin pernah melihat film The Last Samurai yang menampilkan Tom Cruise sebagai seorang samurai. Memang benar bahwa dalam keadaan khusus, seseorang di luar Jepang bisa bertarung bersama samurai, dan bahkan menjadi samurai itu sendiri.
Kehormatan khusus ini (termasuk senjata samurai dan nama baru Jepang) hanya dapat diberikan oleh pemimpin yang kuat, seperti daimyo (penguasa teritorial) atau shogun (panglima perang) sendiri.
Sejarah mengenal empat orang Barat yang dianugerahi martabat samurai: petualang William Adams, rekannya Jan Joosten van Lodensteijn, perwira Angkatan Laut Eugene Collache, dan pedagang senjata Edward Schnell. Dari keempatnya, Adams adalah yang pertama dan paling berpengaruh: dia menjabat sebagai panji dan penasihat Shogun sendiri.
Baju Besi
Hal yang paling aneh tentang samurai mungkin adalah baju zirah mereka yang tampak aneh dan berornamen. Namun, tidak ada bagian yang dirancang sedemikian rupa tanpa alasan.
Baju besi samurai Kekaisaran Jepang, tidak seperti baju besi yang dikenakan oleh ksatria Eropa, selalu dirancang untuk mobilitas. Armor itu terbuat dari pelat yang dipernis dari kulit atau logam, diikat dengan rapi oleh tali sutra atau kulit. Lengannya dilindungi oleh pelindung bahu persegi panjang yang besar dan lengan lapis baja yang ringan.
Tangan kanan sering dibiarkan tanpa lengan untuk memungkinkan gerakan maksimal. Baju zirah yang bagus harus kuat dan kokoh, namun cukup fleksibel untuk memungkinkan pergerakan bebas pemakainya di medan perang.
Bagian baju zirah yang paling aneh dan berbelit-belit adalah helm Kabuto. Mangkuknya terbuat dari pelat logam terpaku, sedangkan wajah dan alisnya dilindungi oleh sepotong baju besi yang diikatkan di belakang kepala dan di bawah helm.
Fitur helm yang paling terkenal adalah pelindung lehernya yang mirip Darth Vader (desain Darth Vader sebenarnya dipengaruhi oleh helm samurai).
Banyak helm juga menampilkan ornamen dan potongan yang dapat dipasang, termasuk topeng mengu setan berkumis yang melindungi wajah dan menakuti musuh. Topi kulit yang dikenakan di bawah helm memberikan bantalan yang sangat dibutuhkan.
Meskipun baju besi samurai mengalami perubahan signifikan dari waktu ke waktu, tampilan keseluruhannya selalu cukup konsisten untuk mata yang tidak terlatih.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR