Insiden Tragis Jingkang
Beberapa tahun kemudian, Jurchen Jin yang nomaden menyerbu Kekaisaran Song, dan Zhao Ji segera menyerahkan takhta kepada putranya Zhao Huan.
Setelah serangkaian keputusan bodoh oleh kedua kaisar ini, Song gagal. Semua bangsawan, pejabat yang tak terhitung jumlahnya, dan warga sipil yang terampil ditangkap.
Di ibu kota Song, harta yang tak terhitung jumlahnya dihancurkan, puluhan ribu orang dibantai, dan sejumlah besar uang dirampok. Selama bencana itu, nasib setiap orang berubah dengan kejam, termasuk Li Shishi.
Ada beberapa versi akhir ceritanya dalam berbagai novel, puisi, semuanya adalah cerminan dari orang-orang yang hidup dalam tragedi kekerasan ini.
Akhir Misterius Li Shishi Setelah Perang Kejam
Pepatah yang paling terkenal adalah bahwa dia tidak berhasil melarikan diri. Kecantikan dan reputasinya yang terkenal menyebar ke Jin, yang tuannya meminta orang untuk mencarinya segera setelah mereka masuk ke ibu kota.
Li Shishi ditangkap dan dipaksa untuk melayani tuan Jurchen Jin, tetapi dia tidak mau. Jadi dia menelan perhiasan emasnya dan meninggal dunia.
Li Shishi berpegang teguh pada aturannya bahwa dia hanya akan bersama orang-orang yang dia hargai dan tidak pernah bertentangan dengan keinginannya.
Banyak yang menilai perilakunya setia, kukuh, dan berani. Semua orang tahu dia bisa membuat raja Jin mana pun menyukainya, tetapi dia memilih martabat. Versi lain adalah Li Shishi diusir dari istana kerajaan setelah Kaisar Zhao Ji turun takhta.
Ketika pasukan Jin menyerbu ibu kota Song untuk pertama kalinya, seorang pejabat besar Li Gang bertanggung jawab atas pasukan Song dan mencoba yang terbaik untuk mempertahankan kota.
Li Shishi sebagai orang cerdas yang telah mengalami banyak hal dan menjadi teman dari banyak menteri dan selebritas yang bijak, menyumbangkan semua uangnya, pergi ke kuil, dan menjalani kehidupan yang sangat sederhana sesudahnya.
Source | : | China Fetching |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR