Nationalgeographic.co.id—Konsep kehidupan baru setelah kematian bukanlah sesuatu yang baru. Banyak agama di seluruh dunia yang mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Hal ini juga ditemui dalam mitologi Yunani.
Bagi orang Yunani kuno, setelah mengalami kematian, jiwa berpisah dari tubuh fisik dan dibawa ke dunia bawah. Ia akan diterima oleh dewa penguasa Hades, yang dikenal tinggal di tepi lautan dan di kedalaman terdalam Bumi.
Dunia Hades terkenal dengan kengeriannya. Di alam yang hanya dihuni oleh orang mati, semua terlihat suram dan gelap.
Dalam Odyssey karya Homer, dikisahkan roh pejuang hebat Achilles mengeluh di dunia bawah. Ia mengatakan kepada Odiseus bahwa dirinya lebih sudi menjadi orang yang ditaklukan sebagai budak, alih-alih menjadi raja dunia bawah yang mengerikan.
Mitologi Yunani juga menekankan penghormatan terhadap orang yang telah mati, karena kepercayaan adanya kehidupan di alam lain setelah meninggal.
Pada abad ke-4, filsuf Yunani, Plato, menyatakan bahwa para dewa juga memberikan hadiah kepada orang mati. Hadiah terbesarnya adalah agar ingatan mereka tetap ada di benak orang-orang yang masih hidup setelah mereka tiada.
Lantas apa, ritual yang harus dijalani oleh orang mati sebelum dikuburkan dan masuk ke alam baka dalam mitologi Yunani?
Ritual Pemakaman di Yunani Kuno
Menurut Julia Margaret, dilansir dari laman The Collector, Setelah seorang pria atau wanita Yunani meninggal, kerabat mereka akan memandikan mayatnya. Di mulut sang mayat diletakan koin, yang dimaksudkan untuk membayar Charon.
Charon adalah tukang perahu spiritual yang akan mengantarkan mayat menyebrangi sungai Styx menuju dunia bawah.
Selama penguburan, benda-benda berharga seperti tembikar, koin dan perhiasan juga dikuburkan bersama jenazah. Konon, benda-benda ini merupakan hadiah yang dapat digunakan oleh arwah di alam baka.
Keluarga almarhum mengunjungi makam-makam ini setiap tahun untuk memberikan persembahan dan memperbarui dekorasi makam.
“Ritual ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga karena adanya ketakutan bahwa orang yang sudah meninggal akan membawa kesialan jika keluarga tidak memberikan penghormatan secara teratur,” jelas Julia.
Perjalanan Jiwa Setelah Penguburan
Orang Yunani mempercayai bahwa setelah berlangsungnya penguburan, jiwa orang tersebut akan dibawa ke sebuah kapal feri oleh Hermes.
Dengan tujuan akhir di dunia bawah, “kapal feri yang membawa roh menyeberangi Acheron (sungai kesengsaraan) dan / atau Styx (sungai kebencian), tergantung pada asal muasalnya,” jelas Julia. “Kedua sungai ini memisahkan dunia orang hidup dan dunia orang mati.”
Charon, kadang-kadang disebut sebagai Tukang Kapal, mendayung perahu. Hanya orang-orang yang membawa koin ketika penguburan, yang bisa mendapatkan akses ke kapal feri.
Mereka yang tidak mampu membayar ongkos, tetap terjebak di antara dunia orang hidup dan dunia orang mati.
Dunia bawah Hades
Para dewa yang tinggal di dunia bawah dikenal sebagai chthonic. Selain dewa-dewa utama seperti Hades, Persephone, dan Hecate, masih terdapat banyak dewa kecil lainya yang tinggal di dunia bawah. Dunia bawah juga terdiri dari berbagai alam yang diatur oleh Hades dan istrinya, Persephone.
Melalui beberapa sumber, Julia menjelaskan, terdapat Elysium yang menyerupai Surga Kristen versi pagan Yunani, “di mana roh-roh baik yang hidupnya terukir dalam ingatan orang-orang yang masih hidup memulai kehidupan nan cerah.”
Sedangkan roh-roh jahat, dikutuk ke lubang-lubang gelap di Tartarus. Roh-roh ini terlalu menuruti keinginan duniawi alih-alih pemenuhan rohani selama hidup di dunia.
Sedangkan roh-roh terlupakan yang tidak secara signifikan memengaruhi kehidupan orang lain, dikirim ke Tanah Hades, “di mana mereka mengembara selama-lamanya.”
Aspek penting dari dunia bawah adalah sungai-sungainya. Sumber-sumber kuno biasanya menyebutkan Styx, Acheron, Pyriflegethon, Cocytus, Lethe, dan Oceanus.
Kehidupan setelah Kematian dalam Mitologi Yunani vs. Agama Ibrahim
Konsep kehidupan setelah kematian bukanlah hal yang unik dalam mitologi Yunani. Sebagian besar agama memiliki semacam kepercayaan terhadap jiwa dan apa yang terjadi pada esensi Anda ketika Anda meninggal.
“Alkitab Kristen menasihati orang-orang beriman untuk membuat semua keputusan mereka selama hidup berdasarkan apa yang akan terjadi pada jiwa mereka di akhirat,” jelas Julia.
Yesus Kristus menyatakan bahwa akan tiba saatnya semua orang mati yang saleh akan mendengar suara Anak Allah dan meninggalkan kubur mereka sebagai roh untuk dibangkitkan secara fisik.
“Umat Islam percaya bahwa Allah memberikan izin masuk ke dalam surga abadi, Jannah, yang diperoleh melalui perbuatan baik, dan iman yang teguh akan keberadaan Allah,” jelas Julia, “atau memasukkan jiwa ke dalam Jahannam, neraka versi Muslim.”
Mereka para pelaku kejahatan yang dimasukan ke Neraka Jahanam akan mengalami penderitaan spiritual dan fisik selama-lamanya.
Tema umum di antara ketiga agama, kepercayaan Yunani kuno, Kristen, dan Islam, berpusat pada keyakinan bahwa jiwa tidak pernah mati. Tindakan Anda dalam hidup dapat mengutuk Anda ke dalam penderitaan yang kekal, kebahagiaan yang abadi, atau sesuatu di antaranya.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR