Episode kecil setelah persaingan saudara kandung yang fatal ini penting dalam skala kekaisaran. Selama masa pemerintahannya, Caracalla memberlakukan undang-undang luar biasa yang dikenal sebagai constitutio Antoniniana. Undan-undang ini memperluas kewarganegaraan Romawi untuk semua penduduk laki-laki yang lahir bebas di kekaisaran. Dekrit menjadi perdebatan para sejarawan.
Sebagian sejarawan berpendapat bahwa dekrit tersebut memungkinkan kaisar untuk menciptakan kekaisaran baru setelah pembunuhan Geta. Di masa pemerintahan Caracalla, setiap individu memiliki hubungan langsung dengan kaisar dan berutang kesetiaan kepadanya.
Caracalla sang pejuang
Saat mendeskripsikan constitutio Antoniniana, sejarawan Cassius Dio mengecamnya sebagai produk keserakahan Caracalla yang tak terpadamkan. Kaisar menarik lebih banyak pajak yang memungkinkannya untuk membeli kesetiaan para prajurit. Kesetiaan prajuritnya penting bagi kaisar, kata Dio, karena itu membuatnya aman.
Narasi Dio menekankan kegemaran Caracalla pada semua yang berkaitan dengan militer. Ia menggambarkan bagaimana kaisar akan berbaris dan berlatih bersama para prajurit. Di sisi lain, sejarawan juga mencatat bahwa Caracalla sangat malas.
Namun demikian, pemerintahan singkat Caracalla ditandai dengan upaya militer. Dalam setahun setelah merebut kekuasaan tunggal, dia melancarkan kampanye melawan Alamanni di Jerman.
Namun strategi jangka panjangnya dirusak oleh kekacauan yang akan meletus di wilayah tersebut dalam beberapa dekade. Terlepas dari itu, dia relatif sukses. Perjalanannya ke Rhine disambut dengan aklamasi kekaisaran. Caracalla segera dianugerahi gelar Germanicus maximus. Ia dipandang sebagai seorang pemimpin militer tradisional dan sukses.
Meskipun tujuan kampanye di Jerman tidak jelas, jelas bahwa itu penting bagi kaisar. Tampaknya penekanan Caracalla pada kehebatan militernya adalah upayanya untuk membangun paradigma otoritas kekaisaran yang berbeda. “Ia ingin dipandang sebagai penakluk militer yang hebat,” ungkap Johns.
Bahkan Caracalla memiliki gaya potret Caracalla yang ikonik. Ia kerap digambarkan dengan rambut ikal pendek, wajah cemberut yang khas serta alis yang berkerut. Penggambaran itu adalah upaya menggunakan seni untuk menunjukkan evolusi kaisar menjadi seorang prajurit.
Mitos dan kepahlawanan: Caracalla, Aleksander Agung, dan Achilles
Jika Anda ingin menampilkan diri sebagai pemimpin militer yang hebat di dunia kuno, Aleksander Agung adalah model yang sempurna. Caracalla tampaknya menyadari hal ini. Pasalnya, sejak sekitar tahun 214 Masehi, iamulai secara sadar meniru Aleksander Agung dalam berbagai cara. Ia melakukan segala cara agar bisa disejajarkan dengan penakluk dari Makedonia itu.
Seperti halnya dengan penyamaran Hercules dan gladiator Commodus, sumber-sumber kuno senang merendahkan peniruan kaisar terhadap Aleksander Agung. Hal tersebut menjadi bukti lebih lanjut dari megalomania yang muluk-muluk dan delusi.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR