Pada saat ini, serigala telah tumbuh menjadi ukuran yang tak terbayangkan. Ketika dia membuka rahangnya, yang satu beristirahat di tanah dan yang lainnya menjangkau ke langit. Dia bergemuruh melintasi bumi dengan rahang terbuka, menelan apa pun yang menghalangi jalannya.
Kedua putra Fenrir, Skoll dan Hati Hroovitinission mengikuti ayah mereka yang mengamuk. Mereka memakan matahari, bulan, bintang, dan bahkan waktu itu sendiri, menjerumuskan Aesir ke dalam kekacauan.
Keluar dari kekacauan ini, putra Odin, Vioarr muncul untuk mengakhiri Fenrir. Dia memakai sepatu ajaib, yang memungkinkannya masuk ke mulut serigala tanpa tertelan. Berdiri di rahang bawahnya, dia mengulurkan tangan, meraih rahang atas, dan mencabik-cabik serigala itu.
Fenrir muncul dalam catatan tertulis paling kuno tentang budaya Nordik yaitu Poetic Edda, Prose Edda, dan Voluspa. Dia juga dapat dilihat di batu rune yang berasal dari abad kesebelas.
Pada awal 1900-an, Fenrir muncul dalam beberapa lukisan dan puisi yang terinspirasi dari budaya Nordik. Namun, dia jarang disebutkan di luar konteks budaya Nordik. Satu pengecualian penting adalah Fenrir Greyback dari JK Rowling, manusia serigala dalam seri Harry Potter dikenal karena nafsu makannya yang ganas.
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR