Ketika ditanya langsung tentang risiko kesehatan ledakan itu, mereka menyangkal adanya potensi bahaya.
Lonjakan kematian bayi yang diabaikan
Salah satu dampak kesehatan paling cepat dari uji coba bom atom Trinity adalah lonjakan kematian bayi.
Pada tahun 1947, seorang penyedia layanan kesehatan di Roswell, Kathryn S. Behnke, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menulis kepada Stafford Warren, yang bertanggung jawab atas keamanan radiasi selama Proyek Manhattan. Behnke menanyakan apakah lonjakan kematian bayi itu ada kaitannya dengan uji coba Trinity.
“Seingat saya, pada Agustus 1945, sebulan setelah bom pertama diuji di New Mexico, ada sekitar 35 kematian bayi di sini,” tulis Behnke dalam suratnya kepada Warren. “Saya mengerti tingkat di Alamogordo, lebih dekat dengan lokasi ujian, bahkan lebih tinggi dari Roswell.”
Pada saat itu, para ilmuwan memahami bahwa paparan radiasi nuklir dapat menyebabkan tumor, kanker, dan efek kesehatan negatif lainnya.
5 hari setelah uji coba Trinity, Warren memberi tahu pemimpin Proyek Manhattan soal bahaya yang mengintai. Ia memaparkan dampak nuklir dari uji coba tersebut merupakan bahaya yang sangat serius di area seluas 4.320 km persegi.
Terlepas dari pengetahuan Warren soal dampak kesehatan, asistennya menulis kembali kepada Behnke. Ia mengungkapkan bahwa mereka belum pernah mendengar tentang peningkatan kematian bayi. Ia meyakinkan Behnke bahwa keselamatan dan kesehatan orang-orang pada umumnya sama sekali tidak terancam.
Uji coba Trinity menciptakan krisis kesehatan yang berkelanjutan
Selama beberapa dekade berikutnya, orang-orang yang selamat dari ledakan itu mulai mengidap kanker, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. Orang yang lahir setelah ledakan juga mengalami masalah kesehatan.
Gangguan kesehatan tersebut terjadi bukan hanya karena radioaktif dari Trinity bertahan di lingkungan. Rupanya ada faktor lain, termasuk penambangan uranium lokal dan migrasi dampak dari uji coba nuklir di Nevada. Uranium adalah komponen kunci dari konstruksi bom atom.
Orang-orang yang tinggal di dekat Trinity dan lokasi uji coba nuklir lainnya mulai mengidentifikasi diri mereka sebagai downwinder.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR