Para sejarawan umumnya percaya bahwa Homer menulis sekitar tahun 700 SM. Berdasarkan kronologi kejadiannya, ini berarti Perang Troya terjadi sekitar tahun 1200 SM.
“Situs arkeologi Troy menunjukkan tanda-tanda kehancuran dari waktu yang hampir bersamaan,” jelas Mike. “Hal ini menegaskan kepada banyak orang bahwa ada perang besar yang terjadi di situs tersebut di dekat waktu Perang Troya yang legendaris.”
Artefak-artefak Mycenaean dari Troy menunjukkan bahwa orang-orang di sana memiliki hubungan yang erat dengan tetangga Yunani mereka. Melalui artefak tersebut, peluang konflik antara keduanya semakin mungkin terjadi.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan beberapa bukti lainya seperti apa yang telah disebutkan oleh Homer.
“Semua penemuan ini tampaknya menunjukkan bahwa kisah Homer tentang Perang Troya tidak sepenuhnya didasarkan pada fiksi,” jelas Mike.
Namun, pertanyaannya, apakah salah satu karakter spesifik yang disebutkan Homer adalah nyata? Mike menjelaskan, “Achilles dan para pahlawan lainnya mungkin hanya merupakan hasil imajinasi sang penulis.”
Ketika elemen-elemen supranatural dilucuti, mungkin Achilles dapat menjadi sosok yang jauh lebih realistis. Tanpa unsur-unsur mitologi ini, Achilles adalah seorang pejuang dan perampok terampil yang mencari kejayaan dalam pertempuran.
“Berdasarkan apa yang telah ditemukan tentang sejarah Yunani dan Troy pada akhir Zaman Perunggu, tampaknya semakin masuk akal bahwa Achilles dan pahlawan lain dari Perang Troya mungkin didasarkan pada legenda yang diwariskan oleh para pejuang sejati abad ke-13 SM,” pungkas Mike.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR