Dan jangan lupakan kuda-kuda itu sendiri, menurut Brinkhof, secara genetik diperkirakan tidak banyak berubah sejak zaman Khan. Kuda-kuda Mongol memiliki keunggulan pada daya tahannya.
“Dibandingkan dengan kuda-kuda asing lainnya, kuda-kuda Mongol hanya membutuhkan sedikit air atau biji-bijian dan dapat mencari makan di bawah salju,” terang Brinkhof.
Rahasia Pemanah Bangsa Mongol
Seperti yang dinyatakan dalam “The Secret History of the Mongols”, teks tertua yang masih ada dalam bahasa Mongolia, para pemanah Mongol menggunakan berbagai jenis panah.
Mereka memiliki panah jarak jauh dan panah jarak pendek. Panah yang berbunyi digunakan untuk memberi isyarat, sedangkan panah berujung garpu menimbulkan lebih banyak kerusakan.
Sumber-sumber Jepang mengatakan bahwa bangsa Mongol mencelupkan mata panah mereka ke dalam racun sebelum menembakkannya. Namun, klaim ini telah menjadi perdebatan oleh para sejarawan.
The Secret History of the Mongols berisi banyak cerita yang membuktikan keganasan pemanah Mongol, termasuk kisah perekrutan Jebe ke dalam barisan tentara Jenghis Khan.
Jochi Khasar, saudara laki-laki Khan, dikenal luas karena kemampuannya untuk mencapai targetnya dari jarak lebih dari 900 alda. Alda merupakan model pengukuran tradisional mongolia, yang setara dengan jarak antara ujung jari tengah dua lengan yang direntangkan.
Apabila Jochi Khasar mampu mencapai targetnya lebih dari 900 Alda, artinya anak panah tersebut dapat melesat sekitar 540 hingga 585 meter.
Dalam sejarah Mongol, fakta dan fiksi sulit untuk dipisahkan. Salah satu klaim yang luar biasa mengatakan bahwa pemanah Mongol dapat menembak sembari bersandar di sisi kuda mereka.
Meskipun tidak ada bukti pasti untuk praktik ini, perlu dicatat bahwa teknik yang sama telah dianggap berasal dari suku Comanche di Amerika Utara, dan bahkan telah digambarkan dalam lukisan tahun 1834-1835 oleh seniman George Catlin.
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR