Pada dasarnya, puntung rokok terdiri atas ribuan serat selulosa asetat. Meski bisa terurai secara biologis, serat ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai.
Serat selulosa asetat, seperti mikroplastik lainnya, juga merupakan polutan umum yang ditemukan di ekosistem, bahkan terakumulasi di dasar laut dalam.
Lebih dari itu, filter rokok bekas juga mengandung ribuan bahan kimia yang dapat membunuh tanaman, serangga, tikus, jamur, dan makhluk hidup lainnya. Bahkan, beberapa bahan kimia dalam filter rokok bekas dikenal sebagai karsinogen, senyawa penyebab kanker.
Dalam kegiatan Circular City Clean sebelumnya, Hendro Subroto selaku penggagas organisasi Operasi Semut memberi tips cara melihat kesadaran masyarakat terhadap sampah.
"Tungguin aja orang yang sedang merokok sampai dia selesai merokok. Kita lihat apakah dia kemudian buang puntung rokoknya ke tempat sampah, dia simpan di sakunya, atau dia buang sembarangan," ujar Hendro.
Mereka yang Peduli Lingkungan: Anak Muda hingga Lansia
Lee Hyun Yung (66), pria lansia yang tinggal di Pos Pengumben, Jakarta Barat, rela jauh-jauh ke Blok M untuk berpartisipasi dalam Circular City Clean di Blok.
"Saya dapat info ini dari instagram. Saya tertarik mengenai lingkunga," kata Ayung, sapaan Hyun Yung, yang merupakan pensiuan pegawai swasta.
Ayung peduli pada masalah sampah karena menurutnya sampah sudah berdampak terhadap perubahan iklim. "Suhu bumi meningkat," ujarnya.
Oleh karena itu, dalam kegiatan sehari-harinya, Ayung sudah terbiasa mengurangi pembuangan sampah. "Sampah organik saya taruh sebagai pupuk tanaman. Saya taruh di pot tanaman."
Ayung merasa senang dengan adanya kegiatan Cicular City Clean ini. "Bagi saya ini menambah aktivitas supaya lebih sehat. Sekalian olahraga," ucap Ayung tersenyum.
"Dan juga bermanfaat bagi bumi," tambah Ayung bersemangat. "Kan kalau di Islam itu, ada satu semboyan yang sangat menarik itu kan, rahmatan lil'alamin. Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Kegiatan kita ini saya pikir juga bermanfaat bagi sesama kita maupun lingkungan hidup."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR